webnovel

Hunter event part. 00

"Beel kau yakin dengan pilihanmu?" Riel bertanya sekali lagi sebelum mereka masuk ke ruangan Sir Catalysm, namun Beel dengan amarahnya yang besar sudah membulatkan keinginannya.

Pintu tersebut perlahan dia buka dan mulai hari itu sambutan dan ketua kelas A sudah berada di ruangan itu.

"Sepertinya mereka yang terakhir, sir Kelvin."

Sosok tinggi dengan pakaian rapih warna rambut berwarna biru memperhatikan kedatangan Beel dan Riel di ruangan Catalysm.

"Ya, aku suka dia. Masukan dia ke kelas kita, setujui itu Catalysm." Perintah Kelvin kepada rivalnya yang sudah geram.

Beel dan Riel menghadap Sir Catalysm dan tatapan sedih dipandangi oleh mereka berdua.

"Ternyata kalian yang terakhir ya," ucap pelan Sir Catalysm dan dia mengecap surat perpindahan Beel dan Riel ke kelas A yang di asuh oleh Sir Kelvin sekarang.

Mereka berempat keluar dari ruangan itu dan bayangan hitam yang memperhatikan semuanya mendatangi Sir Catalysm dan Queen yang menyaksikannya terlihat menyeringai melihat pemandangan itu.

"Tolong sampai sini saja, Queen."

"Tidak bisa begitu, kakakku. Perintah Twillight itu Absolut, dia akan menjadi raja Rellius di masa depan merebut kekuasaan Terraheart Family."

"Angan-anganmu besar sekali, tuan putri yang terbuang."

"Jangan lupakan masa lalu, kakakku. Masa lalu akan menghiasi apa yang terjadi di masa depan."

Bayangan hitam Queen perlahan menghilang karena memang itu bukan Queen yang asli.

Genggaman besar menghentak meja karena perbuatan tersebut, Sir Catalysm benar-benar sudah menjadi boneka mereka berdua.

Dia menghisap tembakaunya dan asapnya melayang ke langit dibalik jendela yang menjadi ruangan pribadi guru sihir terbaik di akademi itu.

****

Hari telah berganti dan suasana kelas bagaikan diisi oleh sebuah geng saja, tidak bahkan personal mereka sangat tidak cocok sama sekali.

"Hoaaam~ ngantuk sekali," ucap Elvian yang baru masuk ke kelas dan hanya berisi empat orang saja di dalamnya.

(Ah iya aku lupa, kelas ini hanya lima orang aja ya, hmmmm.)

"Ruangan ini lega sekali ya, sepertinya aku bisa duduk dimana saja."

Elvian berbicara sendiri saat yang lainnya asik dengan apa yang mereka lakukan.

Beberapa menit berlalu dan tak ada satupun reaksi dari keempat orang lainnya yang biasanya kelas ini di penuhi oleh anak-anak yang berbicara tentang pesta, kenakalan dan juga para sekte yang membahas hal-hal konyol.

(Kenapa dengan kelas ini, sialan!)

Elvian menghantamkan dahinya ke meja namun reaksi sekitar hanya perasaan bodo amat.

Menanti guru mengajar pun sungguh hal yang berat sekarang, Elvian sejak awal adalah anak yang ingin bergaul namun dia salah kaprah akan satu hal sejak awal.

Dia manusia yang tidak mengerti koneksi, dan dengan sendirinya, dia terhempas ke pojok kelas saat kemarin.

Kini dia berada di tengah yang lainnya namun nyalinya yang ciut bahkan mengalahkan keinginannya untuk akrab saat itu.

"Ada apa sih Elvian, heboh sendiri." Queen mendekati Elvian yang sudah acak-acakan dengan emosinya dan saat melihat sosok bidadari yang mendekatinya, seluruh ekspresinya berubah.

(Queen, kau penyelamat hatiku!) Batinnya yang melihat kehangatan dari Queen.

"Kelas ini benar-benar hampa ya, sepertinya kalian jangan terlalu duduk jauh-jauh, hoaammm~ sini merapat."

Komando Queen dengan uapan yang menandakan dia masih mengantuk dan membuat semuanya melihat satu sama lain.

"Ide bagus Queen, lagian guru juga mana mau masuk ke kelas yang isinya dikit begini," ucap Himeko yang duduk di samping Elvian dan tawanya membuat Elvian makin meleleh.

"Yosss mari kita mengharem disini, jahahahaha!"

Dua buah pukulan mendarat dan pose mengacungkan jempol Elvian membuat dirinya menjadi jelek sekali namun dalam hatinya senang karena dua malaikat telah berada disisinya.

"Kau bukan tipeku, mesum sialan!"

"Iyuh, dasar Elvian mesum."

Dua kalimat tersebut membuat serangan berdamage besar dan membuat Elvian tak sadar diri dan dia berjalan mendekati pria berbadan besar yang sekarang menjitaknya kencang.

"Hoaaaa kenapa aku di siksa, kalian jahat." Elvian bergegas berlari keluar kelas dengan tangisan yang besar, namun langkahnya dihalangi oleh perempuan berbadan tinggi yang masuk kelas itu.

"Wah jadi ini ya kelas baruku, kamu tak apa-apa?"

Sosok Cinderella membuat mata Elvian yang mesum meledak dan dia bagaikan pangeran mesum yang menerima tangan halus dari gadis tinggi itu.

Kedatangan siswi baru membuat semuanya terbalak, apalagi dibelakang mereka ada Sir Catalysm yang berdiri di belakang gadis itu.

"Duduk ditempat kalian semua, sialan." seru Sir Catalysm yang membuat suasana kelas kembali normal namun duduknya yang bebas membuat Sir Catalysm geram.

"Kalian semua berbaris di tengah, jauh-jauhan seperti ini rasanya mengerikan." Perintah Sir Catalysm dan semuanya mendekat ke tempat duduk Elvian.

Siswi berbadan tinggi itu berdiri disamping Sir Catalysm yang membuatnya sedikit geram karena baru kali ini dia melihat sosok yang tingginya lebih tinggi dari pintu kelas ini.

Siswi yang memiliki tinggi badan 2,13 meter adalah siswi yang mengajukan perpindahan ke kelas F setelah dia melihat banyak kelas F pindah kelas.

"Baik, kau silahkan perkenalkan diri ke teman kelas barumu," ucap Sir Catalysm kepada gadis itu.

Dengan rambut pirang dan postur badan yang tinggi, sebagai perbandingan bahwa tinggi badan Elvian hanya 150 cm yang merupakan bocah kecil kelas itu.

"Salam kenal semuanya, nama ku Felissa Ellain, untuk kedepannya mohon bantuannya, ya!" ucap dirinya yang membuat semua tersenyum melihatnya.

Elvian terlihat berada di depannya dan melihat gadis itu keatas.

"Tinggi sekali, apakah kau nyaman dengan tinggi segitu?" tanya Elvian yang membuat Feli tertunduk.

"Oi, apa-apaan kau Elvian, sini cepet duduk. Jangan buat dia kehilangan kepercayaan dirinya."

Himeko segera menjewer Elvian, namun Elvian melawannya dan menatap serius Feli.

"Selamat bergabung ya, tenang saja kami semua baik ko, My Lady!"

Elvian mengecup tangan siswi itu yang membuat semua mata melotot.

"EL...VI...ANNNN!!!"

Pukulan keras membuat sosok kecil itu terjatuh dan pingsan, namun disisi lain, siswi besar itu matanya berputar-putar seperti kunang-kunang dan pusing di hari pertamanya yang masuk.

"Dasar Elvian Mesum, nih lap tanganmu Feli, selamat bergabung, ya." Himeko memberikan dia handuk kecil untuk membersihkan hal itu, dan dia menyeret Elvian untuk ke pojok kelas karena dibuat tak sadarkan diri.

"Maaf ya Sensei, Feli. Abaikan anak mesum itu, ayo kita lanjut belajar, xixixi!" Tawa Himeko dan semuanya juga tertawa karena melihat kelakuan bocil satu itu.

"Baiklah, anggap saja tadi tidak terjadi apa-apa. Dan untuk nak Feli, selamat bergabung. Lambat laun kelas ini akan mulai bertambah, karena sistem penerimaan kelas ini akan berganti sesuai keinginan seisi kelas kalian."

Pelajaran tentang rencana kelas dimulai, dan siswi baru tersebut terlihat tersenyum karena di hari pertamanya, kehangatan sudah masuk ke dalam dirinya yang tak di terima di kelas sebelumnya.

****

Mereka berenam melingkar di meja rapat, rapat pertama dengan orang yang sudah bertekad menjadikan ini sebagai fraksi terkuat di sekolah maupun dunia ini.

Twillight sebagai ketua yang memimpin mereka mengangguk setelah usulan yang sedang mereka pikirkan.

"Baik, keputusannya kita hanya akan ikut bidang perburuan saja, bagaimana?" tanya Twillight yang melingkari salah satu lomba yang bisa mereka lakukan.

"Eh, lomba memasak tak kita ambil juga?" keluh Himeko dan kelima yang lainnya segera menolak ucapan Himeko.

"Cih, Elvian bodoh" Himeko segera memukul Elvian sebagai orang yang bisa dia siksa.

"Kenapa cuman aku saja yang kau pukul, dasar wanita pipi tembam." Elvian memprotes Himeko yang memukulnya saja saat itu.

"Bagaimanapun juga, makananmu mengerikan Hime, menyerah saja," ucap Pria bertubuh besar dan membuat Himeko meninjunya dengan sekuat tenaga.

"Cih, hanya Tuan Twillight saja yang tulus ucapannya."

"Tidak kok Hime, pernyataan mereka seratus persen benar, aku mana bisa makan makananmu," seru Twillight dan serangan yang datang membuat Queen turun tangan melerai mereka semua.

"Sudahlah, pokoknya kita tidak ikut lomba masak, titik," ucap Queen dan Himeko yang sangat sedih karena dunia ini tak mendukungnya cuman bisa nangis di pojokan.

"Kalian jahat."

"Hahaha kalian lucu, hahahaha!" Felicia tertawa girang melihat aksi kelima orang yang menjadi teman kelasnya.

"Kau tertawa karena kau belum pernah nyoba masakannya, kan? Lebih baik kau puasa saja dibanding harus makan itu, percaya padaku." Elvian meyakinkan Felicia dengan menyentuh kedua tangannya namun serangan kembali muncul dari Himeko dan Elvian terhempas jauh.

"Dasar laki-laki mesum, gak tau malu, wleee."

"Udah, udah. Gak beres-beres ntar, yu kita bahas serius." Queen yang cekikikan juga lalu rapat kembali berjalan.

Queen menggambar sket semua anak dan terlihat gambar konyol itu mewakili semua yang ada disana.

"Untuk letak posisi, kukira kita akan seperti ini, lihat..."

Queen memposisikan Elvian sebagai pemegang poin tertinggi dari event Hunter, dia akan menjadi umpan yang dipikirkan oleh Queen.

"Kenapa aku jadi tikus!"

"Karena kau sudah mirip, badan kecil, mesum dan juga sering mengendus-endus, mirip sekali, kan?" ucap Himeko yang membuat kedua siswi lainnya membayangkan Elvian yang sama dengan tikus.

"Benar juga, itu udah paling cocok, Nice job Queen," seru Twillight dan semuanya setuju bahwa apa yang mereka katakan benar.

"Kau tidak membantu sama sekali, Twillight jahat!" keluh Elvian namun tak ada hak apapun yang bisa dia keluhkan lagi.

"Untuk pemburu, aku memutuskan Twillight dan Himeko menjadi pengejar point kita, lalu aku, Miro dan Feli akan menjadi defender mencegah point direbut, bagaimana?"

"Maaf, kalau bisa aku jadi pengejar point saja."

Feli menentang pernyataan Queen, dia maju kedepan hadapan semuanya lalu memperlihatkan kemampuannya.

"Eh, kau sniper?" Queen terkejut melihat sosok Feli yang memperlihatkan isi tas besar yang dikira teman-temannya adalah stik main golf.

"Ellain adalah keluarga penembak jitu, aku sendiri sudah di ajarkan menjadi pemburru sejak kecil." ucapnya yang mengubah susunan sniper itu menjadi sebuah tombak yang menjadi senjatanya.

"Assassin tipe, itulah kekuatan asliku," lanjutnya kepada yang lainnya.

[Pemburu handal dari keluarga Ellain, Felicia dari Kelas F]

Semuanya menyeringai setelah melihat kekuatan asli siswi baru yang join ke kelas F, dan Twillight telah memutuskan untuk merubah apa yang tertulis disana.

"Baiklah, kayaknya seperti ini lebih bagus!"

[Susunan baru]

Pengenggam Kunci : Queen

Pusat pertahanan:

1. Elvian

2. Miro

3. Twillight

Penyerang:

1. Felicia

2. Himeko

"Ayo kita menangkan lomba ini, semuanya!" seru Twillight dan latar berganti ke peperangan pertama seluruh kelas yang merupakan ajang perburuan yang dilakukan oleh 108 siswa/siswi terbaik yang mewakili setiap kelas yang merupakan perburuan 3 angkatan sekaligus.

[Battle at Hunter Event is Started!]