webnovel

A Fallen F Part. 2

Benturan kayu yang menjadi senjata utama murid saat latihan adalah hal paling asik yang aku lakukan sembari meredam amarahku kepada kelas ini.

Twillight yang menjadi lawan bertarungku melesat kesana kemari dan memberikan aku perlawanan yang cukup berarti.

Kelas pertama kami setelah kekacauan besar terjadi di kelas kami membuat semuanya menyadari posisinya masing-masing.

[POV Starbeel Fernandez]

Dentuman chakra membuat lapangan berdebu ini menjadi-jadi, tempat yang sangat asing bagi kami melakukan pelatihan, lapangan tanpa peralatan yang memadai, lapangan khusus untuk anak-anak kelas F yang ada di ujung sekolah ini.

Walaupun kejadian lalu menggila, namun tidak semua orang ingin move on dan paham kalau yang mereka lakukan itu salah.

Otakku selalu menyuruhku untuk menyalahkan mereka, namun disisi lain aku juga salah karena tak mengingatkan mereka.

"Sepertinya aku terlalu lembek ya, sampai-sampai kau bisa memikirkan hal lain, Beel."

Serangan agresif diberikan oleh Twillight yang menambah chakra dalam ayunan pedang kayunya dan serangan itu membuat aku tersadar kembali dan terlempar cukup jauh.

"Cih, boleh juga kau!" ujarku yang fokus kepada lawan tandingku yang mendorong ku cukup jauh dari tempatku berada.

Ayunan pedangnya serasa melihat bulan sabit yang mengayun kesana kemari.

"Mari kita naikan levelnya!" Twillight mundur cukup jauh dari arena hingga yang lain meliriknya melakukan aksinya.

"Menggunakan chakra tingkat lanjut? Kau memang hebat, sahabatku!"

Aku melakukan kuda-kuda yang kuat seraya melepaskan seluruh chakra yang aku tahan, Pelepasan Chakra tingkat lanjut, itulah nama dari teknik yang aku dan Twillight gunakan.

Injakan dari tapak kaki yang teraliri chakra membentuk rupanya saat kami melangkah, pedang kayu yang kamu genggam saling beradu dengan kecepatan aliran yang lebih cepat dibanding tadi.

Elakan, tusukan, ayunan dan menahan arah pedang menjadikan pertarungan ini sangat instens.

Ayunan keras diberikan oleh Twillight menyerang intens setelah mengubah konsentrasi chakra kelas lanjut dan pedang kayu yang kami gunakan yang saling beradu melayang bilahnya.

Konsentrasi chakra aku dan dia menghilang setelahnya dan kami saling menatap satu sama lain, sahabat sekaligus rival terkuat yang aku miliki saat ini, dia begitu hebat dalam segala hal.

"Hebat, sangat hebat. Kalian luar biasa."

Suara pujian yang amat besar mengalihkan mata semua orang, siswa nyentrik dari kelas lain masuk ke lapangan dengan katana yang dia bawa kemana-mana.

"Lord Twillight yang sangat dihormati, sungguh senang hamba melihat kemampuan anda," ujarnya memberi salah kepada Twillight dan tersenyum lebar setelahnya.

Twillight mengabaikan perkataan orang itu dan keluar dari lapangan dan mengabaikan pria itu.

"Ayolah Lord Twillight, bergabunglah bersama kelas B dan mari kita jadi nomer satu di sekolah ini."

Twillight menghentikan langkahnya saat pria itu memulai pembicaraan kembali dan dia mengambil pedang kayu yang dipegang salah satu siswi kelas.

"Pinjam dulu, ya!" ujar Twillight pelan dan dia melangkah menemui orang itu dengan pedang kayu dia genggam.

"Angkat senjatamu!" perintah Twillight kemudian chakra dia lepaskan dan tatapannya menatap kuat pria itu.

"Mohon bantuannya, Lord Twillight!"

Jika kalian berpikir pertarungan ini tak menguntungkan Twillight, itu salah besar. Pada kenyataannya, ayunan pedangnya 2x lebih cepat saat dia menyerangku tadi.

Siswa kelas B yang meminta Twillight masuk ke kelasnya di buat bertekuk lutut dengan gerakan ayunan yang cepat, Twillight mendekat kearahnya dan berbisik sesuatu.

Bel pengakhir kelas berbunyi dan kami semua kembali menuju kelas, Twillight mendekat kepada diriku yang baru saja meminum cairan isotonik dan mengatakan hal penting.

"Ayo kita pastikan kelas kita naik level ke kelas selanjutnya saat festival antar kelas bulan depan," ujar Twillight dan dia berjalan fokus memikirkan sesuatu yang sangat berat.

Kesulitan kelas F belum berakhir sampai hari kemarin, karena sisa saldo dana yang terkumpul oleh kelas kami hanyalah sisa 700.000 point yang dimana 300 rb disumbang oleh empat peringkat atas.

Timothy yang sudah di amanati oleh kami berempat datang ke panggung dan memulai mempersantisikan rencana bertahan hidup kelas F sampai uang saku bulanan kembali normal.

"Cih, kalian yang foya-foya, kenapa aku juga yang harus ikut tanggung jawab, urusi sendiri saja lah pak ketua, tapi danaku yang tersisa tak akan kuberikan!"

Amanda St. frizr adalah Nama siswi yang pertama kali membantah usungan rencana itu dan bergegas keluar dari rapat kelas F untuk kesekian kalinya ini.

"Kalau pada dasarnya pelit, emang nggak bakal mau menimba air bersama!" ujar Siswi lain yang merupakan ketua geng trio bidadari yang merupakan geng paling hits di kelas dan juga kelas 1.

Emelyn Von Theressa, dialah orang yang menyindir Amanda yang baru saja akan pergi.

Amanda berbalik dan mendekat kearah asal sumber suara, dia menggebrak mejanya dan mata khas keluarga St. Frizr yang menjadikan suhu sekitarnya menjadi turun adalah skill special yang terlahir dari keluarganya, Minus Area effect type Freeze, Frizr eye.

"Kalian yang foya-foya sejak awal, kalian juga yang tidak serius dari awal, kenapa pula aku yang harus menerima ganjaran yang kalian perbuat, kenapa?" teriak Amanda menatap tajam lawan bicaranya namun Emelyn dengan kekuatan pelindung khusus yang disebut Resistensi Titik 0 yang merupakan kekuatan special keluarga Emelyn dengan merubah matanya menjadi merah benderang dan bertahan dalam situasi apapun selama bulan kondisi benda tajam dan berat yang menjadi kekuatan utama Von Theressa.

"Celestial Power seperti ini, kau pikir hanya keluargamu saja yang bisa melakukannya, Zero Point Resistance keluarga kami lebih overpower dari yang kau miliki!" ujar Emelyn menangkap bahu Amanda dan mendorongnya ke lantai.

"Apa kalian? Tak puas kalian menyalahkan kita? Kalian pikir sudah sesabar apa kami semua menghadapi kalian, hah! Kami semua juga tak tahu betapa mengerikannya sekolah ini, kalau memang dari awal seperti ini, kami semua tak akan hidup sesuka hati kami!"

Akhirnya suara dari orang yang bersalah terdengar melakukan pembelaan, mereka semua sudah mengetahui bahwa diri mereka salah sekarang dan mereka muak kalau harus terus di salahkan, namun entah kenapa perkataan mereka benar-benar membuat aku muak juga.

"Hentikan Beel, kalau kau emosi, kelas ini akan saling dan terus bermusuhan," ujar Riel menghentikan apa yang akan aku perbuat.

Emelyn yang memimpin terlihat mengeluarkan kartu dana miliknya dan memberikannya kepada Timothy yang merupakan ketua kelas.

"Itu tambahan dana dari kami yang bersalah, sejak awal point yang ada dalam danaku tak pernah ku sentuh, aku foya-foya menggunakan uang kakak tingkat dan para cowok gatal kelas ini," ujarnya dan saat dicek hanya berkurang 30 ribu saja dari awal pemakaian, tersisa 70 ribu point didalamnya.

"Amanda, aku mohon bantuannya juga. Tak ada yang ingin ada di situasi ini, aku tau kau pun punya empati, kan?" ujar Emelyn mengulurkan tangannya namun Amanda tak ingin meraihnya.

"Baik, tapi aku hanya memberikan separuh dana ku saja, adilkan?" ucap Amanda memberikannya kepada Timothy dan memintanya untuk memotong dana miliknya.

"Baik semuanya, karena sudah tidak ada dana yang kita miliki, terkumpul sebanyak 800 ribu point yang kita miliki, mari kita mulai rencanakan dana ini sebaik mungkin,"

Timothy kembali melanjutkan rapat yang terhenti karena Amanda, sosok baru yang naik mewakili anak-anak pemalas baru saja muncul di permukaan dan dia adalah Emelyn, dalam rapat ini dia bertindak seperti orang yang sangat flexibel dan orang-orang sangat menyukai perangainya.

"Aku benci dia...."

Suara kecil milik Amanda yang ada di depanku terdengar sekilas, suhu disekitar dirinya menurun dan terasa dingin, namun Twillight yang entah sejak kapan pindah duduk menghalangi udara yang keluar dari tubuhnya dengan chakra pelepasan yang hanya diketahui oleh orang-orang yang sudah terbiasa dengan Aura chakra.

"Yo, Beel, Riel. Kalian diam-diam aja ya," ujar kecil Twillight sembari mengedipkan matanya kearah kami menandakan untuk kamu agar tutup mulut sekarang.

"Baiklah, karena sebentar lagi kita masuk, hidangan super hemat yang akan kita makan sekarang adalah Sandwich ini, silahkan ambil satu orang satu ya," suara dari orang yang diperintah Timothy yaitu Asisten keluarganya yang masuk ke kelas ini juga dengan cepat menyebar sandwich yang sudah dibungkus dengan susu kemasan yang sudah tersedia.

Hari itu, keputusan baru dibuat dari kelas ini, hari dimana semua orang ingin juga naik level ke kelas atas baru saja akan dimulai dengan beberapa kelompok yang sudah kebentuk, dan tersisa segelintir orang yang hidup menyendiri di kelas ini.

Twillight tersenyum dengan posisi kelas sekarang, otaknya sepertinya mulai memikirkan langkah berikutnya mengatur kelas ini dalam bayang-bayang dan membonekai Timothy mulai dari kehancuran harga diri Timothy beberapa hari ini.

Namun gigitan sandwich yang aku nikmati sekarang membuat aku lupa dengan hal yang tadi aku pikirkan, sepertinya memang kita tak perlu terlalu jauh memikirkan apa yang akan datang, ya? Benarkan?

°°° Profile Siswa kelas F °°°°

Name: Starbeel Fernandez

Age: 16

Height: 175 cm

Hair: Brown bear

Birth: 7 December

Eye: Silver

Motto: Berbuat baik adalah hal penting, tapi makan lebih penting >~<

App: (like Yuukimura Sanada from Samurai Warrior Series)