Restoran itu tampak sepi pengunjung. Tentu saja, restoran rumah sakit itu pembelinya hanya orang di sekitar rumah sakit. Dan jam segini, siapa juga yang mau makan.
Ini terlalu larut untuk makan malam. Orang-orang lebih memilih istirahat alih-alih makan.
"Makannya pelan-pelan," ujar Adhi tersenyum kecil melihat Regina yang hanya awalnya saja tampak makan dengan anggun tapi ujung-ujungnya lahap juga. Pria itu memegangi rambut Regina yang mengganggu wajah wanita itu agar tidak jatuh ke kuah sup. Berterima kasih sekenanya, Regina melanjutkan makannya tanpa sungkan.
Hingga semangkuk sup itu tandas, Adhi masih memegangi rambut wanita itu yang tergerai tanpa ikatan.
"Mau nambah?" tawar pria itu yang dibalas gelengan kepala oleh Regina.
"Ini saja sudah cukup. Aku sangat kenyang," sahut wanita itu setelah menegakkan kepalanya dan menyesap teh hangat miliknya.
Ponsel wanita itu berdering membuat Regina buru-buru mengangkatnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com