Esok harinya, keadaan Mora masih sama saja. Perempuan cantik 19 tahun itu masih lelap di alam mimpi, nyaris tidak bergerak, kecuali hanya dada yang mengembang kempis perlahan karen gerakan paru-paru mengambil udara.
Mora tidak makan, pun juga tidak minum. Dia tidak buang air besar. Casanova sampai jengkel dibuatnya, dan pernah ia mengambil panci di dapur beserta tutupnya, kemudian didekatkan pada telinga si gadis cantik.
"Bangun, Mora! Aku tidak ingin melihatmu seperti ini! Kau harus menemaniku sekarang juga. Lihat, ruma besar ini sudah menjadi milik kita sekarang. Tidak ada gangguan sama sekali, tidak ada Ibu Merry, tidak ada siapa pun, hanya kita berdua saja. Bukankah hal seperti ini yang kamu ingingkan?"
PRANK!!
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com