Sepasang mata saling menatap, penuh cinta dan duka. Air mata tak kunjung reda, padahal waktu sudah berlalu lebih dari 10 menit lamanya. Semenjak mereka tiba, dan sejak Servant kembali sadar dari koma, tidak ada satu pun dari mereka yang mau beranjak dari sana.
Bahkan ketika dokter tiba dan hendak memeriksa kondisi tubuhnya, mereka dengan lantang menolaknya. Bahkan Mister Capone memberikan sebuah ancaman, yang mana membuat dokter itu gemetar ketakutan.
"Tugasmu itu hanya merawatnya dengan baik. Ingatlah, jika kamu berani bersikap angkuh lagi di hadapanku ... percayalah, itu akan menjadi hari terakhir bagimu!" tegas Mister Capone.
Baru saja dia berhenti dari berpura-pura tidur, tetapi sudah menimbulkan masalah baru bagi Servant. Tidak ada yang bisa di salahkan darinya, karena memang itulah sifatnya. Servant pun hanya bisa tersenyum, lirih meminta maaf padanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com