webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
395 Chs

214. Terbiasa Bersama

"Ah? Maksudnya gimana sih? Aku gak ngerti Arkan. Coba kalau ngomong itu yang jelas jangan muter - muter gitu aku pusing mikirinnya. Otak aku gak nyampai!" ucap Rain menggerutu kesal. Jika begini saja ia pastikan kepalanya akan benar - benar pecah hanya karena memikirkan maksud terselubung Arkan yang sama sekali tak ia pahami.

"Eleh otak dengan IQ tinggi gitu masa gak nyampai sih? Masa gak ngerti sih maksud aku?" tanya Arkan menaikkan sebelah alisnya keatas, tidak mempercayai bahwa Rain se-tidak peka ini padanya. Apakah Rain benar - benar tidak paham atau hanya pura - pura tidak paham?

"Walaupun IQ aku tinggi tapi nyatanya aku gak paham kan? Yaudah sih langsung aja kasitahu gak usah muter - muter gitu aku beneran pusing nih mikirinnya." sahut Rain yang mulai geram. Entah kenapa rasanya ia hanya ingin marah saja meluapkan semua kekesalannya pada Arkan. Ia benar - benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Arkan yang sama sekali tak bisa ia tebak.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com