webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
395 Chs

106. Cium di Bagian Mana?

"Aku tumben liat Gevan gugup tahu. Ternyata Gevan kalau gugup makin tampan aja ya? Huhh!" ucap Rain tersenyum menggoda. Ah Rain sekarang ingin membalas perbuatan Gevannya tadi. Ia harus bisa membuat Gevannya semakin gugup agar kadar ketampanan Gevan semakin bertambah berkali - kali lipat. Lumayan untuk menambah asupan vitamin di tubuhnya. Ah sepertinya Rain sudah benar - benar gila sekarang karena pesona yang Gevan pancarkan. Entah kenapa Gevannya sekarang sudah menjadi candunya.

"Jangan godain aku Rain. Nanti aku jadi liar kalau di goda gini sama kamu. Kamu belum tahu kan kalau aku liar apa yang bisa aku lakuin ke kamu?" tanya Gevan menantang dan tersenyum miring di tengah - tengah ke gugupannya.

"Emangnya apa yang bakal kamu lakuin ke aku kalau kamu liar?" tanya Rain dengan polosnya,

"Kamu mau tahu?" tanya Gevan tersenyum simpul,

"Ya mau lah, makanya aku nanya." ucap Rain menjawabnya dengan cepat.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com