webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
395 Chs

105. Cantik Sekali

Semakin cemberut kenapa semakin cantik? pikir Gevan dalam hatinya.

"Haha maaf sayang, ikhlas kok. Abisnya kamu lucu sih ngegemesin banget kalau lagi cemberut gitu tahu gak? Aku jadi pengen ngarungin kamu tak bawa pulang," ucap Gevan menahan tawanya. Jadi ia hanya tersenyum saja sambil mengucapkan itu. Sungguh ia tak sanggup menahan tawanya hingga matanya mengeluarkan air mata.

"Jadi kamu mau lakuin apa kalau kamu marah sama aku Gevan?" tanya Rain lagi mengingatkan pertanyaannya tadi yang belum dijawab oleh Gevan. Ia masih penasaran walaupun rasanya dirinya sangat kesal telah dikerjai habis - habisan oleh Gevan.

"Kamu beneran pingin tahu?" tanya Gevan balik, ia tak yakin jika Rain tidak akan marah jika mendengarkan jawabannya nanti. Pasti Rain akan ngambek dan merajuk lagi setelah ia mengungkapkannya.

"Iya Gevan pingin tahu banget," ucap Rain kembali menampilkan ke antusiasannya. Matanya berbinar - binar tak sabar mendengar jawaban yang akan Gevan ucapkan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com