webnovel

Rainata

Dia, gadis pencinta hujan namun sangat takut dengan suara petir Dia, sangat menyukai langit hingga pernah bermimpi memiliki sayap untuk bisa terbang bersama burung-burung melintasi cakrawala di atas sana Dia, mencintai pantai menyukai setiap deburan ombaknya ketika ombak tersebut menabrak karang Dia, sosok yang menggilai semua hal akan pantai seperti Kerang dan Mutiara Dia, hampir menghabiskan sebagian waktunya duduk dibawah pohon besar dibelakang rumahnya mengagumi sosok matahari yang selalu menyinari tanpa meminta balas apapun juga Dia adalah Rainata, sosok gadis yang penyayang, lemah lembut, ceria, periang, tomboy, jago beladiri, dan rajin berolahraga, tak heran jika body yang dimilikinya ramping bak model dengan wajah yang berparas cantik, hingga membuat dirinya selalu dipuja oleh kaum lelaki, tak jarang kaum lelaki yang secara terang-terangan menyatakan cinta di depan umum kepadanya. Namun tak ada satupun yang tahu bahwa sosok Rainata sangat takut akan Jatuh Cinta karena 1 alasan di masa lalunya yang pernah ia alami di dalam kehidupannya dahulu Dia, Rainata yang terbiasa sendirian, yang terbiasa hidup tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Narria_vivi · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
395 Chs

100. Ngeselin Tapi Sayang

"Di kamar kamu gak ada kamar mandi?" tanya Gevan menjawab pertanyaan Rain tadi.

Rain terdiam. Oh iya ya, kenapa ia tidak kepikiran kalau di kamarnya sendiri ada kamar mandinya. Huh bodohnya Rain,

"Ada Gevan," ucap Rain dengan cengiran kudanya,

"Yaudah mandi disana aja," ucap Gevan singkat,

"Tapi kalau mandi disana..." ucap Rain menggantungkan kalimatnya,

"Kenapa kalau mandi disana?" tanya Gevan langsung menanyakannya,

"Kalau mandi disana jauh Gevan isi naik tangga, aku gak berani sendirian keatas," ucap Rain dengan raut wajah memelasnya, berharap Gevan peka dan mau menemaninya keatas dan menungguinya selesai mandi.

"Yaudah sini aku antar keatas, nanti aku tunggu di kamar kamu. Kamu mandi dah di kamar mandinya. Inget dikunci pintunya, kalau enggak..." ucap Gevan menggantungkan kalimatnya dengan senyum miring yang terpatri di wajahnya,

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com