webnovel

Perjodohan

" Assalamualaikum maaf saya telat " ucap seseorang

"waalaikumsalam" ucap semua orang yang ada disana

" akhirnya Tama Dateng juga" ucap Rizal

"kok kaya kenal ya suaranya" ucap Hana dalam hati

" oke, karena udah lengkap semua jadi langsung aja ke inti acaranya aja ya, jadi saya dan Abian pernah bernazar dulu untuk menjodohkan anak² anak kami. dan karena anak saya yang pertama cowok dan kebetulan anak Abian ada yang perempuan jadi kita bisa melaksanakan nazar itu " ucap Rizal menjelaskan

" Bagaimana Hana dan Tama apakah setuju dengan perjodohan ini? " ucap Rizal

" h...hhh Hana bingung om" ucap Hana sambil melihat kearah Rizal, dan dia sangat terkejut melihat Rai

" Kak Raii!!! " ucap hana terkejut dan membuat Rai juga ikut menatap Hana

" lo " ucap Rai yang sama terkejutnya dengan Hana

" Kalian udah saling kenal? " ucap Ayah Hana

" kak Rai pembimbing MOS Hana Yah " jawab Hana

" wah bagus berarti kalian sudah sama² kenal " ucap Mami Rai

" Biar cepet, kalian nikah seminggu lagi ya " ucap Ayah Hana

" gimana Yah, seminggu lagi? " ucap Hana

" iyaaa Hana " ucap bunda Hana menyakinkan

" ga kecepetan emangnya Bun, Masa gaada waktu perkenalan " ucap Hana yang masih tidak terima jika secepat itu

" udah kalian berdua cukup diem aja, biar para orang tua yang menyiapkan semuanya" ucap Rizal

" kalian setuju kan? " ucap Ayah Hana

" Tama izin ngobrol sama Hana " ucap Rai

" silahkan, kalian memang butuh bicara berdua " ucap Ayah Hana

Rai segera meninggalkan Ruang tamu, dan Hana pun mengikuti Rai. dan Akhirnya Rai berhenti di taman

Brukkk....

" Awww " rintih Hana yang menabrak punggung Rai

" jalan yang bener makannya" ucap Rai

" aku jalannya udah bener, kak Rai nya aja yang berhenti mendadak" ucap Hana

" lo terima? " tanya Rai

" Terima apa? " ucap Hana bingung dengan pertanyaan Rai

" perjodohan " ucap Rai malas

" aku mau nolak tapi gabisa, takut ngecewain Ayah sama bunda " ucap Hana sambil menunduk

" tapi kalo ka Rai emang ga setuju nanti aku bantu bilang Ayah sama bunda " lanjut Hana kepada Rai

" gila lo" ucap Rai menjawab Hana

" Terus gimana kak? tetep di lanjutin " ucap Hana

" menurut Lo" ucap Rai

" sabar Hana...sabar " ucap Hana pelan

" Yaudah Hana mau masuk lagi " ucap Hana

Hana langsung kembali ke ruang tamu, sedangkan Rai masih merenungkan semua yang terjadi bagaimana bisa dia yang baru kelas 12 harus di jodohkan oleh gadis yang dia ospek tadi.

" udah selesai ngobrolnya Han? " tanya Ayah Hana

" Udah Yah " balas Hana

" Yaudah langsung makan aja yuk, nanti dilanjut lagi " ucap bunda hana

" Rizal, Lia mari makan " ucap Ayah Hana

" Iya bi gausah repot² gini" ucap Papi Rai

" ngga repot kok, langsung di nikmati makananya" ucap Ayah Hana

" nak Rai kemana han?" ucap bunda Hana

" tadi di taman bunda, sebentar Hana panggil dulu " balas Hana yang langsung pergi ke taman

" saya percaya Rai akan bahagia sama Hana " ucap mami Rai setelah melihat perlakuan Hana

" semoga saja " ucap semua orang yang berada di meja makan

Hana pun kini sudah sampai di taman, namun dia tidak menemukan sosok yang dia cari yaitu Rai

" Aduh kak Rai kemana ya" Ucap Hana sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Rai

" ekhemm " ucap seseorang di belakang Hana

" AAAAAAAAAAAAAAA" jerit Hana histeris

" Stttttttt, ini gue " ucap Rai menenangkan Hana

" hiks...hikss... Hana takut " ucap Hana sambil memeluk Rai

" sorry udah bikin lo kaget" ucap Rai menenangkan

" Hana, kamu kenapa nak? " ucap Mami Rai

mereka semua yang diruang makan langsung pergi ke taman sehabis mendengar teriakan Hana

" hh...hhh Hana ngga papa ko" ucap Hana yang sudah melepaskan pelukannya pada Rai

" syukurlah bunda kira kamu kenapa" ucap bunda Hana khawatir

" Sudah-sudah kita lanjutkan makannya " ucap Papi Hana

" Ayo nak Rai kita makan dulu" ucap Papi Hana

" iyaa om " ucap Rai yang langsung menuju Ruang makan, dan disusul juga dengan Hana

" sorry " ucap Rai pada Hana pelan agar tidak terdengar orang tua mereka karena bisa bahaya

" iya kak " ucap Hana

Mereka pun menikmati makanan dengan sangat tenang tanpa bicara sedikitpun, setelah selesai mereka langsung berkumpul lagi di ruang tamu, dan sekarang yang memulai percakapan adalah Papi Rai

" Jadi gimana kalian berdua sudah menerima" tanya Papi Rizal pada Rai dan hana

" iya " ucap Rai dan Hana serentak

" Alhamdulillah " ucap semuanya bersamaan

" langsung aja diikat sekarang, biar Hana nya ga kemana-mana" ucap Mami Rai sambil terkekeh

" berhubung saya sudah menyiapkan cincin pertunangan mereka, jadi pertunangannya bisa dilaksanakan sekarang" ucap Papi Rai

Rai dan Hana hanya bisa pasrah karena mereka berdua sama-sama tidak Ingin mengecewakan kedua orang tua mereka jadi mereka menerima saja yang terjadi sekarang, nanti atau kedepannya, dan sama sama berharap bahwa akan sama-sama jatuh cinta nantinya

" Tama ini cincin nya" ucap papi Rai yang juga langsung menyerahkan cincin itu pada Rai

Rai langsung mengambil cincin yang diberikan papi nya

" langsung aja di pakein ke jari Hana Tam " ucap bunda Rai

Rai langsung memakaikan Cincin jari manis Hana, Dan semua yang ada di sana pun langsung mengucap syukur dan melanjutkan perbincangan para orang tua. sedangkan Hana dan Rai hanya berdiam, ralat bertiga dengan Bang Edy. karena bang Edy melihat Rai dan Hana sama-sama canggung untuk memulai perbincangan jadi dia berusaha untuk memulai

" ekhem diem-diem aja nih pasangan baru" ucap bang Edy menyindir Rai dan Hana

" Apaan sih bang " ucap Hana

" Rai jangan diem aja lo, ngobrol lah sama adek gua yang nanti bakalan jadi istri lo" ucap bang Edy

" lo apa kabar bang" tanya Rai yang berusaha mengalihkan

" gua nanya apa, jawab apa kebiasaan Lo Rai " ucap bang Edy

" gua tau lo berdua emang di jodohin, dan tanpa dasar saling mencintai tapi gua mohon Sama lo Rai, jangan pernah lo buat Hana nangis Atau bahkan sakit hati, gua harap lo hargain gua Rai " ucap Edy pada Rai

" gua usahain bang" ucap Rai menatap bang Edy

" Gua pegang omongan lo Rai" ucap bang Edy

" kenapa jadi tegang gini sih, Abang juga kenapa sih " ucap Hana mencairkan suasana

" bang lo gpp, kita langkahin? " tanya Rai kepada bang Edy

" Santuy ajaa sih, lagian juga nanti lo lulus gua langsung nikahin Mira " ucap Bang Edy

" Abang nyebelin, gapernah cerita apapun tentang kak Mira " ucap Hana pada bang Edy

" gasempet gua, tapi lo pasti kenal kan dia?" ucap bang Edy

" tadi ka Mira nolongin Hana sama mika " ucap Hana

" emang lo berdua kenapa?" ucap bang Edy

" ribut mereka sama Disa " ucap Rai

" ka Disa yang cari ribut sama aku, bukan aku bang " ucap Hana

" ko bisa ? baru masuk lo udah bikin ribut ajaa " ucap bang Edy

" Hana sama mika cuman duduk di meja trus tiba-tiba di usir sama ka Disa, trus mika gamau ngalah yaudah cekcok, pas udah makin parah malah Hana kena juga " ucap Hana menjelaskan

" lain kali kalo lo diapain lagi bilang gua" ucap bang Edy

" ngapain sih bang, kaya Hana gabisa nyelesain sendiri aja " ucap Hana sambil cemberut

" Disa orangnya nekat, dan yang perlu lo tau lagi dia suka sama Rai " ucap bang Edy

" Hah!! Terus gimana bang, Kak Rai suka juga ga sama ka? Hana gamau loh jadi Perebut pacar orang " ucap Hana pada Rai

" ga " ucap Rai singkat

" Alhamdulillah Hana bukan perebut pacar orang" ucap Hana

" lucu banget sih lo de, fix no debat Lo berdua bakalan jadi pasangan yang gila sih. yang satu dingin, yang satunya bawelnya ga ketulungan" ucap bang Edy

" gua jamin hidup lo berwarna Rai sama adek gua " ucap Bang Edy sambil menepuk bahu Rai

" semoga " ucap Rai dalam hati