webnovel

Rahmi Arief

Aku tak mengerti apa yang tengah dipikirkan Mama, setiap aku ingin mengenalkan seorang wanita sebagai kekasihku tak pernah ditanggapi dengan baik. Setiap aku menjalani hubungan dengan seseorang, tak pernah mendapat tempat di hati mama. Sungguh aku tak mengerti apa yang tengah dipikirkan oleh mama, diusiaku yang sudah berkepala tiga, aku kian tak pernah berani mengenalkan seorang kekasih kepada mama. Sebab ini bukan kali pertama orang yang ku kenalkan ditolak mentah-mentah oleh mama, hubunganku ditentang habisan-habisan oleh mama. Sebagai anak aku sungguh tak punya keberanian mengajukan keberatanku atas setiap penolakan mama. Betapa tidak mama adalah wanita pertama dan satu-satunya yang tak pernah berhenti mencintaiku, sungguh sebuah kesalahan terbesar bagiku jika aku mengecewakan wanita paling berharga bagi duniaku. Tapi Mama, aku mohon beri aku kepercayaan untuk menentukan calon pendamping hidupku, izinkan aku memilih wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anakku kelak. Permintaan ini tak pernah bisa aku ucapkan dihadapan mama, entah kemana pergi keberanianku saat akan mengutarakan maksud ini, atau bahkan keberanian ini memang tidak pernah berani muncul dalam hatiku. Meski aku tak beran menolak jika suatu saat mama mengambil alih, menentukan wanita yang akan mendampingiku. Haruskah aku menolak pilihan mama, meski pasti akan menggoreskan luka dihatinya, atau aku menerima pilihan mama meski menggoreskan luka dihatiku? Pertanyaan ini harus sampai kapan ku simpan sendiri? Entahlah...

Ummi_Rahmi_8409 · Realistis
Peringkat tidak cukup
1 Chs

Kenalkan, Saya Yuna

"Sudah siap sayang?"

Aku menyambut Yuna dengan pertanyaan ringan tapi membutuhkan jawaban yang kompleks.

"Ya siaplah, Yuna gituu."

Yuna menjawab sambil mengibaskan ujung rbutmya kesamping kiri.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Ummi_Rahmi_8409creators' thoughts