webnovel

Rahasia dan Obsesi Diandra

Rahasia membuat wanita terlihat cantik. Itulah yang selama ini menjadi motto dalam hidup Diandra. Dia berpikir kalau seorang wanita penuh rahasia akan membuatnya terlihat lebih mempesona. Rahasia Diandra adalah obsesinya,dan obsesinya itu menjadi rahasia yang Diandra simpan rapat-rapat, sebelum akhirnya dia mengenal seorang laki-laki yang membuatnya harus berbagi rahasianya itu. Berbagi rahasia yang sama artinya harus memberi tahu tentang obsesi dari Diandra

Vermouth_123 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
11 Chs

Restu Ayah

Aku dan Mas Rega saat ini sudah duduk di kursi ruang tamu ayahku. Di depan kami sudah duduk juga ayah dan bu Rina,ibu baruku.

"Nak Rega,ayah mau tanya sama kamu. Sebenarnya bagaimana hubungan kamu dengan Diandra ?" Tanya ayahku mengawali percakapan.

"Saya mencintai Diandra dengan sepenuh hati ayah. Tidak ada niat sedikitpun untuk Rega menyakiti Diandra." Jawab mas Rega dengan sopan sambil menundukkan kepalanya.

"Ayah mengerti nak. Kalian ini kan sudah dewasa. Diandra sudah 24 tahun sekarang. Kamu juga sudah 26 tahun. Sudah bukan waktunya kalian pacaran seperti anak remaja. Kalian harus memikirkan bagaimana hubungan kalian ke depannya." Ujar ayahku lagi.

"Rega mengerti ayah. Rega juga serius terhadap hubungan ini. Tapi semuanya tergantung Diandra ayah." Jawab Mas Rega sambil menatapku.

Aku bingung aku harus bagaimana.

"Maaf ayah. Bukannya Diandra mau bagaimana. Tapi Diandra ini baru lulus kuliah. Diandra ingin merasakan mencari pekerjaan dulu. Diandra ingin meniti karier ayah. Ayah apa mau sia-sia menyekolahkan Diandra kalau Diandra harus langsung menikah ? Tolong ayah mengerti perasaan Diandra ini." Kataku akhirnya.

"Di, Ayah mengerti. Ayah cuma ndak mau kamu diomongin sama tetangga-tetangga. Tapi kalau begini kan ayah sudah lega, sudah mendengar dari kamu dan juga Rega. Ayah akan selalu mendukung kamu nak. Karena kebahagiaan kamu adalah yang utama untuk Ayah."

Aku terharu dengan apa yang diucapakan oleh ayahku. Jujur selama 24 tahun aku hidup aku tak pernah merasakan perhatian dari ayahku. Ayahku itu orang yang sangat teramat kaku,bahkan ke anaknya sendiri pun seperti ada benteng yang memisahkan aku dengannya. Ketika aku mendengar ayah berbicara seperti itu, rasanya aku bahagia. Karena di balik sikap dingin dan kakunya itu, ternyata ayah sangat mengkhawatirkan aku dan memedulikan aku.

"Iya yah aku ngerti kok. Ayah tidak perlu khawatir lagi. Aku dan mas Rega akan selalu mengingat kata-kata ayah. Yang penting bagi aku, ayah merestui hubungan kami." Ucapku sambil tersenyum. Tak terasa pula air mata hampir jatuh.

Setelah obrolan dalam itu berakhir, Mas Rega pamit. Aku mengantar Mas Rega menuju rumahku karena motor mas Rega diparkir di depan rumahku,bukan di rumah ayahku. Di jalan yang hanya jarak 5 meter itu mas Rega menggandengku dan tersenyum ke arahku, seakan memberi tahuku bahwa aku harus baik-baik saja. Aku pun membalas senyumannya sambil mempererat pegangan tangaku dengannya.

Ketika sudah sampai di depan rumah, mas Rega langsung naik ke atas motornya. Dia mengusap kepalaku dan berujar

"Kamu harus yakin sama aku sayang. Karena aku tulus mencintai kamu dan tidak akan pernah mau kehilangan kamu."

Aku tersenyum dan langsung mencium pipinya.

"Iloveyou sayang." Ucapku kemudian.

"Iya sudah. Aku pulang ya kamu jangan nakal ditinggal sendirian. Iloveyoutoo." Jawab mas Rega mesra.

"Kamu apa mau nginep disini aja ? Kan tadi kegiatan kita belum selesai hahaha." Kataku sambil tertawa.

Mas Rega tak menanggapi ucapan ngelanturku ini. Dia segera menyalakan motornya dan mulai meninggalkan rumahku.

Saat aku akan masuk ke dalam rumah, mataku tak sengaja melihat dua sejoli yang rumahnya berseberangan dengan rumahku. Yang cewek itu aku tahu, dia adalah Mbak Risa tetanggaku. Dia sedang diantar pulang oleh seorang laki-laki yang sepertinya aku tak asing dengan motornya. Aku mencoba memerhatikan lebih dekat lagi ke arah mereka berdua.

"Hey Diandra kamu ngapain kayak orang lagi memata-matai gitu." Ucap mbak Risa ketika menangkapku melihat ke arahnya.

"Ah tidak mbak. Ini lagi iseng aja."ujarku dengan bohong.

"Itu pacar mbak Risa ya ?" Kataku lagi.

"Hehe iya. Yang barusan pulang dari rumah kamu itu juga pacar kamu kan ?" Tanya mbak Risa balik.

"Eh iya mbak." Jawabku.

Aku terkejut ketika dengan jelas aku melihat siapa pacar Mbak Risa ini, ternyata pacar Mbak Risa adalah Satya, mantan pacarku dua tahun yang lalu. Satya juga agak terkejut ketika melihatku. Oh good kenapa bisa kebetulan seperti ini ? Pikirku.