" tapi kan kita teman Tiara"
" teman Lo bilang ! Tiara tertawa kecil." Di dunia ini nggak ada namanya teman sejati.lo yang terlalu naif teman-teman cuma ada kalau mereka butuh pertolongan Kita kalua kita punya sesuatu yang bisa jadi alasan mereka untuk tetap tinggal " Tiara mengibaskan tangan dan melayangkan pandangan pada Erick " Lo ingat Kirana kan cewek yang nggak Bisa dilupain Erick Tiara itu saudara gue Erick rela melakukan apa saja demi ketemu Kirana lagi termasuk mutusin Lo dan muncul di Pesta ini sebagai pasangan gue
tatapan Tiara saat dingin senja tidak lagi merasa marah tapi sedih , Ternyata selama ini Tiara cukup mengenal Erick dengan baik
Erick menghampiri mereka Erick terlihat serba salah
" senja aku
senja memberanikan diri menatap ke arah Erick mencoba cari sisa-sisa perlakuan gentleman yang selama ini lekat pada diri Erick juga permintaan maaf yang tak kunjung keluar.Entah mendapatkan keberanian dari mana Senja mengangkat sebelah tangan dan melayangkan tamparan keras pada pipi kanan Erick
senja langsung keluar dari tempat itu senja berhenti dan terengah-engah di depan pagar sekolah ini yang kini sepi ia berjongkok menyembunyikan wajah dengan kedua tangan dan menangis sejadi - jadinya
kring! kring
senja tidak sadar sudah beberapa lama yang tidak asing itu terdengar.ketika mendongak senja melihat sosok seorang dengan senyum pengertian yang membuat nya ingin menangis lagi
Raga
pulang yuk !
Raga menepuk-nepuk bagian belakang sepeda nya Raga bangkit dari sepeda nya dan berjalan ke arah Senja lalu mengulurkan tangan untuk membantu senja untuk berdiri
ayo
senja menatapnya dengan mata basah mengapa Raga bisa ada di sini ? mengapa Raga bisa tahu Senja merasa lega melihat Raga melihat nya Sahabat nya datang untuk menyelamatkannya
*****
tadinya Raga mengayuh sepedanya menuju SMA 01 harapan sekuat mungkin berdoa dalam hati Raga belum terlambat.ketika melihat orang yang di sayanginya itu menangis di depan pagar sekolah Raga merasa hatinya terenyuh Raga ingin memeluknya dan melindungi nya sepenuh hati tapi untuk sesaat Raga hanya bisa menunggu dan memandangi nya
kenangan perlahan-lahan muncul di benaknya tangan kecil yang menarik ujung bajunya.sosok yang mengikuti ke mana pergi pun dia pergi wajah anak perempuan yang tersenyum lebar sejak kecil Senja selalu melindungi Raga kali ini giliran Raga untuk melindungi Senja.
Senja menatapnya dengan air mata masih mengalir kedua wajah nya bibirnya bergetar mata sembab Raga tersenyum lalu menarik Senja itu berdiri.
awalnya tangan Senja masih dengan tentatif untuk berpegangan pada tempat duduknya lalu lama kelamaan melingkari pinggang Raga seperti yang selama ini selalu di lakukanya tidak ada yang berusaha memulai percakapan hanya keheningan yang mengisi perjalanan mereka Raga mengayuh lambat-lambat angin' menerpa wajahnya dan temeram lampu menerangi jalan.Raga merasakan punggung nya basah dan pelukan pada pinggangnya mengerat Raga mengcengkeram setang sepedanya erat-erat mencoba menahan emosi nya yang meluap dan membuat ingin melampiaskan kepada siapapun yang sudah melukai hati Senja.
senja kamu udah aman bersama gue lalu Raga mengusap air mata senja jangan sedih lagi iya ! ujar Raga yang berusaha menenangkan Senja
" senja Gue nggak minta apa- apa dari Lo gue nggak merasa sakit hati karena Lo nggak bisa terima perasaan gue justru lebih sakit hati karena Lo menghindari gue gue kecewa Lo nganggep gue sejahat itu bahwa Gue akan menjadi orang yang berbeda hanya perasaan gue berubah gue nggak kan berhenti berteman gara-gara masalah seperti ini
" semua orang selalu bilang cewek dan cowok nggak pernah bisa jadi sekedar sahabat pada akhirnya bener kan raga"
Raga tersenyum pahit " yang gue tahu persahabatan itu nggak memilih persahabatan itu bukan di dasari oleh gender usia ,motif atau pun itu persahabatan yang tulus gak harus punya alasan
senyum senja berubah sendu " kamu benar Ga sejak dulu aku selalu mengharapkan bentuk cinta yang sempurna kukira kalau berteman dengan murid-murid yang populer dan berpacaran dengan cowok istimewa hidup ku juga sempurna aku baru sadar nggak ada yang sempurna di dunia teman sejati adalah orang-orang yang bisa Nerima aku apa adanya seperti kamu dan Ghea aku udah ngecewain kalian maaf ya
Raga memotong perkataan maaf itu dengan meletakkan kedua tangannya di atas bahu Senja " gue udah maafin kamu kok asal mulai sekarang Lo nggak berpura-pura nggak kenal sama gue di sekolah
"iya Raga"
.
" hari Lo cantik banget "
senja belum pernah mendengar Raga berkata seperti itu
" makasih iya Raga"
mereka berbaring di atas rerumputan sambil menatap kerlip bintang yang bertebaran di langit-langit seperti butiran gula Raga mengalas kepalanya dengan sebelah tangan dan Senja mengandarkan kepala nya ke bahu Raga sambil tersenyum sambil menatap kerlip bintang yang bertebaran di langit-langit
" Raga makasih ia kamu selalu ada di samping aku "
Raga tersenyum " ia Senja itu sudah tanggung jawab gue karena gue adalah Sahabat Lo senja jangan pernah menjauhi gue iya gue sedih ketika Lo jauhi gue"
" iya Raga aku janji gue akan jauhi Lo "
senja gak menyangka akan bertemu dengan Erick lagi "Senja tunggu aku mau bicara sama kamu
mereka mencari privasi di sebuah taman dekat rumah senja Senja merasakan hatinya berdegup kencang seperti yang selalu di rasakan senja ketika ia berdekatan dengan Erick
" aku disini aku mau minta maaf sama kamu"
senja sudah menduga Erick akan perkataan itu akan keluar dari mulut Erick
"Tiara meminta ku supaya tetap membawa kamu ke pesta itu lalu ninggalin kamu di sana tapi aku nggak bisa..."
hatinya Senja melunak " kalua kamu nggak melakukan nya Tiara nggak akan mempertemukan kamu dengan Kirana kan "
Erick tampak terkejut mendengar nya " kamu tahu tentang Kirana "
" sedikit" hanya tahu dengan jelas kalau kamu begitu mencintai nya sehingga memilih dia di bandingkan sama aku "Kenapa kamu nggak bawa aku acara prom night itu"
Erick menggeleng " aku nggak bisa mempermalukan kamu di depan mereka semua Senja akhirnya Tiara pun bohong mengenai kepulangan Kirana Dia merencanakan semua ini untuk membodohi kita
" terima kasih Erick"
Erick mendongak lagi , kali ini benar-benar menatap Senja " terima kasih buat apa !
" karena kamu masih punya hati karena kamu memilih jujur sama aku ! senja tersenyum samar
Erick tersenyum sedih " aku kan kuliah di Australia berangkat bulan depan aku mau menyusul Kirana kan ke sana mencoba memulai kehidupan baru
Good luck ! sahut Senja
Erick menggangguk dan mereka berpisah di sana " good bye "
senja secepat mungkin melangkah pergi dari tempat itu supaya Erick tidak melihat air mata yang mengalir deras di wajahnya