Tubuhku terbujur kaku dan terasa seperti telanjang. Aku tidak dapat membuka kedua mataku apalagi menggerakkan bagian tubuhku yang lain. Tiba-tiba terdengar suara langkah beberapa orang yang bergerak menuju ku. Terdengar suara alat yang sepertinya ditancapkan ke kepala dan tubuhku. Aku tidak dapat merasakan apa-apa, yang dapat kulakukan hanyalah mendengar dan berfikir. Kemudian terdengar suara dua orang sedang mengobrol yang tentu saja sambil melakukan sesuatu kepadaku.
"Hei, Presiden Jallad memang manusia hebat. Beliau melakukan eksekusi mati terhadap makhluk ini, namun memperlihatkan kepada mata dunia bahwa benda ini adalah bagian dari kita."
"Iya bung, hanya kita berdua, presiden dan Tuhan yang mengetahui kebenaran makhluk sialan ini.haha"
"Apakah dia sudah benar-benar mati? Apakah ia masih dapat mendengar percakapan kita pak?"
"Mungkin iya mungkin tidak. Persetan dengan benda sialan ini. Cepat ambil data di dalam chip celebrum nya dan matikan power supply yang terletak di bagian cerebellum board sialan itu."
Beberapa menit berlalu, mungkin jam, aku tidak dapat mengetahuinya. Apa yang mereka bicarakan, apa yang mereka lakukan, seakan ingatanku dihisap oleh kehidupan. Aku seakan lelah berfikir, aku seakan lelah mendengar sesaat setelah terdengar bunyi klik.
Aku tidak peduli dengan pemerintahan baik sektor kiri, tatanan dunia baru, pemerintahan lama atau baru, aku sama sekali tidak peduli. Aku hanya menginginkan kedamaian untuk seluruh ras di muka bumi dan mengembalikan bumi seperti sedia kala.
Aku tersenyum, aku memejamkan mata dan terlintas kenangan indah yang telah kualami selama ini. Terima kasih telah membaca dan mengetahui kisahku. Sampai berjumpa di kehidupan yang lebih baik kawan.
------------------------------------------------------------------------------------------