webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistis
Peringkat tidak cukup
312 Chs

Sampai

Nathalie berjalan anggun melewati bandara internasional Osaka. Matahari tampak menyorot hangat. Melihat letaknya, mungkin di sini sudah menunjukkan pukul sembilan tapi entahlah Nathalie tidak tahu. Jepang masih di landa musim dingin. Bulan Januari. Salju kering yang menyenangkan. Sangat cocok untuk bermain ski. Gadis itu tersenyum menatap langit cerah Osaka. Indah sekali. Sudah lama sejak Nathalie terakhir kali pergi ke jepang. Mungkin sekitar tiga sampai empat tahun yang lalu. Berlibur berdua bersama mamanya. Manikmati bunya sakura yang bermekaran indah. Ah Nathalie jadi ingin kembali mengunjungi Jepang saat musim semi. Pasti indah sekali. Ngomong ngomong, gadis itu ini berbalutkan mantel tebal, sarung tangan, kupluk rajut, syal rajut, kaus kaki, dan sepatu bot.  Oufit musim dingin. Kontras dengan pakaian kemarin yang ia kenakan, bernuansa musim panas. Dan pakaian ini tentu saja Raka yang menyiapkan. Dasar crazy rich.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com