sudah dari setengah jam lalu keduanya duduk dalam suasana diam dipantai tersebut. deru ombak tak lagi digubris oleh gadis itu. matanya asik pada telepon genggam ditanganya. sementara si pria, dari tadi ia hanya memandangi satu objek didepanya ini. degup jantungnya mungkin mengelahkan suara ombak pada lautan. sungguh untuk kali ini ia benar benar jatuh cinta.
"kamu g' suka pantai? atau g' suka sama saya?" tanya Dzaka mencoba memulai obrolan. Wina diam saja. memasang tampang jutek sambil terus menekan tombol handphonenya. Dzaka mendesah.
"saya tidak tau apa salah saya. tapi saya minta maaf.." ujar Dzaka.
"kalau g' tau salah ngapain minta maaf," ujar Wina ketus. Dzaka terdiam perkataan Wina sungguh menyakitkan baginya. itu sebenarnya sudah cukup baginya bahwa gadis ini tidak suka bersamanya. namun bukan kah cinta membutakan dan menulikan? ia seolah tak menggubris menganggap angin lalu saja.
"saya sudah melamar kamu. apa kamu setuju?" tanya Dzaka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com