Jika kemarin kediaman Dipo dihebohkan dengan Rafa. Pagi ini kediaman tersebut dihebohkan dengan Dzaka. Alara yang sedang mengamuk pada putera keduanya itu. Perempuan itu sangat tidak suka dengan Dzaka yang mabuk-mabukan. Bagi Alara, bukan minuman tempat berkeluh kesah, tetapi Sang Pencipta. Wajar saja perempuan itu naik pitam pada anaknya.
Alara menarik selimut Dzaka membuat laki-laki tersebut mengerang. "Mom, sudah memperingatimu untuk boleh melakukan apapun bukan? Tapi tidak pada perbuatan yang melenceng dari agama." Wajah Alara merah padam. Betapa tidak, Dzaka nyaris selalu membuat masalah hingga Lana saja sudah sangat kesulitan menangani kasusnya. Beruntung kebanyakan kasus Dzaka bisa diselesaikan melalui jalur damai.
Agam datang menghampiri wanitanya tersebut. "Biar aku yang bicara padanya." Tidak lupa menenangkan Alara.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com