disebuah tempat didalam sebuah galeri seorang pria tengah memandangi jam tanganya berkali kali. ia gelisah menunggu kedatangan seorang. parasnya oriental menyiratkan dengan jelas bahwa ia berdarah asia eropa. tapi tunggu dari mana ia mendapatkan bulu mata lentik, alis tebal yang berpadu dengan mata biru yang tajam dan dalam itu? ah.. paras itu ternyata diwarisinya dari sang ibu yang juga merupakan keturunan asia eropa.
hey.. ngapain masih disini ayo.. bisa telat kita.." tutur sebuah suara yang sudah menariknya dengan langkah cepat cepat menuju sebuah ruangan.
untuk beberapa saat ia hanya bisa menggeram kesal. sudahlah, pertemuannya lebih penting dari pada memarahi gadis ini.
***
huuf akhirnya proyek kita diterima juga. ayo dong tos.." ujarnya.
oh.. beruntung. kalau tidak aku sudah memecatmu" ujarnya menggeram kesal. sang gadis nyengir, menganggap kemarahan sang bos tidak berarti apa apa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com