Candy POV
Libur akhir pekan aku memutuskan untuk pergi ke rumah Bunda. Di kontrakan Haji Anwar sudah pasti tidak pernah membuatku betah. Bunda dan aku sudah belajar saling memaafkan. Terutama Bunda kendatipun hubungan kami belum terlalu membaik seperti sebelumnya. Mungkin Bunda belum bisa menepis sepenuhnya rasa kecewanya.
"Xeno gimana kabarnya, Kak?" Bunda bertanya sambil menyiangi bawang untuk menu makan siang.
"Baik dia. Cuma sibuk kerja aja sekarang lunasin hutang ke Om Irsyad buat bayar ukt aku dan sibuk juga mencukupi biaya kebutuhan sehari-hari kami berdua." Aku menjawab apa adanya.
Bunda menoleh padaku sekilas dan menganggukkan kepalanya. Kulihat Bunda tersenyum. Bukan tersenyum tulus. Melainkan sebuah senyuman kecut atas apa yang kuperbuat untuk Xeno. Secara aku sudah menjemuruskan Xeno ke dalam jurang yang begitu besar. Dan Bunda tahu semuanya.
Bunda menatapku beberapa saat. "Bunda dengar Dara udah isi ya?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com