"Cecilia, apakah kau akan menerimaku seutuhnya setelah ini?"
Aku mencoba menekan dadanya untuk mendiringnya menjauh. Aadea kemudian engekakan kembali tubuhnya. Tanganya mengusap pipiku dengan lembut.
"Jadi, apakah kita bi amenyembpurnakan hbungan ita malam ini?" tanyanya dengan suara pelan.
"Apakah itu akan menyakitkan?"
"Seidikit, tapi aku akan membantumu untuk tidak memikirkan rasa sakit."
Amadea menarik gaun bagian pundak. Menurunkannya hingga mencapai lengan atasku. Pria itu mengecup pundakku perlahan naik hingga telingaku.
"Kau tidak akan merasakan sakit, justru aku akan membuatmu merasa nikmat. Kau sudah siap?"
Debaran jantungku semakin menggila, bahkan rasanya seperti degup jantungku terdengar hingga ke gendang telinga. Berderum cepat tanpa jeda. Aku hanya mengangguk membiarkan Amadea menntunku ke atas tempat tidur kami.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com