webnovel

Bab 30

"Sepertinya Sofia sudah menyadari jika aku sudah dapat melihat lagi. Aku harus segera mengakhiri semua permainan ini," benak Nico menerawang jauh. Lelaki berwajah dingin itu nampak sedang mempertimbangkan langkah yang akan ia lakukan.

Seorang lelaki melongokkan tubuhnya pada pintu pembatas antara rumah dan halaman belakang yang terdapat taman kecil yang biasanya Nico gunakan untuk bersantai. Lelaki yang masih mengenakan earphone yang sudah mati itu hanya terdiam dan pura-pura tidak melihat.

"Dasar Bibik, disuruh bikinin kopi buat aku saja tidak mau. Ya sudah, aku nyomot punya, Tuan saja!" gerutu Mang Ujang dengan suara berbisik, tetapi Nico masih bisa mendengar ucapan lelaki itu dengan jelas.

Tangan Mang Ujang terulur, meraih cangkir kopi yang berada di atas meja di samping Nico. Lelaki itu berpikir selain Nico tidak dapat melihat, saat ini Nico juga tidak bisa mendengar suaranya, karena sedang mengenakan earphone. Pasti Nico sedang menikmati lagu kesukaannya, pikir Mang Ujang.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com