webnovel

Pradhika's Bloody Incident

Pradhika's Triplet yaitu Siji Pradhika, Yuji Pradhika dan Reiji Pradhika mengalami hal buruk saat mereka berupaya mematahkan kutukan yang dialami oleh Reiji. Mereka terjebak di tempat aneh dan mengalami peristiwa yang mengerikan. Tempat itu hanyalah lubang setinggi orang dewasa yang tidak memiliki celah lain untuk keluar. Mereka bertiga harus memutar otak untuk dapat keluar dari tempat aneh itu. *** Lalu, mereka mengalami kejadian aneh yang lainnya karena kedatangan seseorang yang mengaku paman mereka, yang berasal dari Korea Selatan. Lelaki itu adalah saudara kembar non identik Tuan Yudha Pradhika, ayah dari Pradhika's Triplet. Namun, terjadi permasalahan yang rumit di antara dua saudara itu sebelum Tuan Yudha diadopsi oleh keluarga Pradhika dan diboyong ke Indonesia. Siji Pradhika yang sedang mengikuti pertukaran pelajar ke Busan, Korea Selatan, harus bertemu dengan saudara ayahnya itu. Dan kisah berdarah-darah itu pun dimulai. *** "Aku tidak akan puas sebelum menuntut balas pada Yudha dan keturunannya." Seseorang yang bernama Lucca menatap foto-foto Tuan Yudha dan keluarganya yang tertempel di dinding suatu kamar yang gelap. Pandangan mata lelaki itu tertuju pada salah satu foto dari putra kembar Tuan Yudha. "Aku akan memulai balas dendamku pada kamu, Anak Manis," lirihnya sambil menyeringai. Peristiwa rumit semacam apalagi yang akan dihadapi Pradhika's Triplet? Apakah ini ada hubungannya dengan masa kelam ayahnya yang tinggal di panti asuhan? Dan ada misteri juga tentang terbakarnya Panti Asuhan yang menyimpan cerita kelam itu.

Zanaka · Seram
Peringkat tidak cukup
220 Chs

Memulai Eksplorasi

"Jika papa tidak pulang juga, aku benar-benar tidak bisa meaafkannya!"

Sesaat setelah Siji mengatakan hal itu, terdengar suara deru mesin mobil mendekat ke gerbang. Tepat di depan gerbang, berhenti sebuah mobil pick up warna putih. Itu adalah mobil Tuan Yudha.

Senyum Siji dan Reiji langsung mengembang. Siji buru-buru mengambil dua tas gunung besar untuknya dan untuk papanya. Satu berada di punggung Siji dan satunya berada di dada. Siji berjalan menuju ke arah gerbang, diikuti Reiji di belakangnya.

Setelah Siji membukakan gerbang, Siji langsung berlari ke pintu mobil. Ia menggebrak pintu kaca mobil karena papanya itu tidak segera keluar.

"Kenapa lama sekali sih, Pa?! Kami hampir lumutan karena menunggu," gerutu Siji sambil menggebraki kaca mobil putih itu. Meminta untuk segera dibukakan.

Pintu mobil pick up putih terbuka, tapi bukan Tuan Yudha yang keluar. Melainkan seorang lelaki yang memakai pakaian lusuh. Ia tersenyum ke arah Siji.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com