webnovel

UNGKAPAN

- Depan pintu gerbang

"Citra...Brian... bukankah kalian telah mati sejak kejadian itu?"

"Bukannya yang mati itu adalah kalian?"(menunjuk ke arah Rey dan Brian)

Di saat mereka dilanda kebingungan, Dari arah gerbang seorang satpam mendatangi mereka

"Hei... gerbang sekolah sudah mau di tutup loh... kalian cepat lari ke arah gedung itu, upacara penyambutan siswa baru sudah di mulai dari tadi"

"Brian, cit nanti saja ceritanya kita harus cepat"(Rey berlari sambil kepala menghadap ke belakang)

-Gedung olahraga

seorang siswa muncul dari balik tirai menuju mimbar.

"Hai semua para siswa baru perkenalkan namaku Alex mension panggil saja Alex, aku siswa kelas 3 yang sekaligus sebagai ketua osis di sekolah ini Jadi... jika ada yang ingin di tanyakan tentang sekolah ini jangan sungkan bertanya kepada kakak kelas kalian atau bisa juga bertanya kepadaku langsung"

setelah acara sambutan yg di lakukan oleh seluruh staff sekolah mereka (siswa baru) di arahkan oleh para guru untuk menuju ke kelas masing masing.

"Huffft... pantat ku capek banget"(gumam Rey sambil meraba pantatnya)

"Sama nih... gw juga, kalau lu cit?"

"ya iyalah... siapa juga yang gak pegal pegal dengerin pidato yang hampir 3 jam lamanya"

-Di kelas

Setelah di arahkan ke kelas mereka di suruh memperkenalkan diri masing masing. Saat semuanya selesai memperkenalkan diri, Dring... dring... hp pak mark berbunyi.

"hmmm... bapak ada panggilan untuk rapat di kantor, jadi dari sekarang kalian bisa beristirahat"

(siswa pun keluar dari ruangan masing masing untuk beristirahat)

"Brian, citra mana?"

"mungkin udah keluar deh..."

"ayo cari dia trus kita lanjut bahas tentang kejadian ini"

tiba tiba mereka mendengar suara citra dari luar jendela yang asal suaranya dari arah belakang gudang sekolah.

"Rey lu denger itu gak!"

"cepet kesana!!!"

mereka berlari menuju ke arah suara itu berasal. dengan rasa khawatir rey berbicara dalam hati (semoga Citra baik baik saja). sesampainya di sana mereka terkejut melihat citra sedang di goda oleh dua orang murid kelas 3 yang sedang bolos di waktu pelajaran, Rey dan brian merasa ketakutan menolong citra karena mereka terlihat seperti preman preman pasar.

"Hey preman pasar lepaskan dia!"(teriak Rey sambil menutupi ketakutannya)

karena mendengar perkataan Rey, 2 orang itu mendatangi rey dan tiba tiba menendang kakinya hingga rey terjatuh ke tanah. Brian ingin menyelamatkan rey kemuadian murid yang satunya lagi mendatangi nya dan menjatuhkan brian sama seperti Rey.

"sial... seandainya aku punya kekuatan untuk melawan"(ucap Rey dalam hati)

"sekarang aku tidak bisa berbuat apa apa... tubuhku tidak bisa begerak"(ucap Brian dalam hati)

mereka berdua di pukuli dan di tendang hingga beberapa kali.

"makanya... jangan cari masalah dengan kami"(ucap salah satu murid itu sambil menginjakan kakinya ke punggung rey yang sedang dalam posisi tiarap)

tiba tiba keluar cahaya yang tidak asing lagi dari tangan mereka cahaya yg ada pada rey berwarna merah sedangkan yang cahaya yang ada pada Brian berwarna biru kemudian cahaya itu berubah bentuk menjadi seperti aurora menyelimuti tubuh mereka.

"BISA KAH KALIAN BERHENTI MENGGANGU CITRA?!!" (teriak Rey dan Brian secara bersamaan)

kedua murid itu terkejut dan berkeringat ketakutan karena melihat sesuatu menyelimuti tubuh Rey dan Brian.

batu batu kerikil yang berada di sekitar rey tiba tiba bergerak melayang perlahan, kemudian rey mengayunkan tangannya ke arah murid yang menginjak punggungnya.

"STONE SHOOT!!!"

batu batu tersebut bergerak dengan sangat cepat ke arah murid yang menginjak punggungnya hingga terdorong jatuh dan pingsan.

"Hei apa yang kalian perbuat terhadap dia?!!!"(teriak teman murid yang pingsan tadi)

"Yang seharusnya bertanya itu kami, apa yang kalian perbuat terhadap citra!!!"

Brian berlari ke arah murid itu dengan kecepatan seperti petir.

"THUNDER PUNCH!!!"

Brian memukul murid itu tepat di bagian perutnya sehingga terlempar sejauh 3 mater dari tempat dia berdiri, saat di lihat kembali dia pingsan dalam keadaan seperti terkena listrik bertegangan tinggi.

Dari balik tembok terlihat bayangan seseorang yang terlihat seperti sengaja memata-matai mereka bertiga

"hemh... menarik"