webnovel

Portal Dunia Lain

Adelia CS harus mencari 12 cincin zodiak untuk menutup portal makhluk dunia Sirene yang ganas telah menjajah kota mereka. Pembunuhan yang mengerikan dan misteri dan yang bertemu ratu sirene akan dicari dan berhadapan dengan Ceberus tangan kanan nya. Bagaimana perjalanan mencari ke dua belas cincin?

Mitarahel · Fantasi
Peringkat tidak cukup
3 Chs

Makhluk apa itu?

"loe baru pulang dek" ucap Adelio yang juga baru tiba di depan rumah. "iya, kak" mereka masuk rumah berbarengan. "belajar?" Tanyanya "iya.. ada mata pelajaran yang aku gak paham" jawabnya. "kenapa wajah mu lusuh de" Tanya gadis itu dan tanpa sadar ia melihat tangan Adelia "dek, ini bekas apa" tanyanya sambil memegang tangan Adelia dan melihatnya secara dekat. "bu.. bukan apa-apa kak" jawabnya gugup yang hanya dibalas dengan tatapan tidak percaya. "ke kamar aku, setelah kamu mandi ada yang aku omongin" ucapnya memerintah.

Adelia memasuki kamarnya dan mandi ditengah guyuran shower ia mengingat wajah makhluk itu dan membuatnya terkaget sontak membuka matanya. "dia mencuci lengannya dan meringis kesakitan karena pedih.

"kak ini adelia" mengetuk pintu kamar. "masuk" "sini, tangan kamu" Adelio mengobati luka gadis itu yang membuatnya meringis. "kenapa bisa luka" Tanya Adelio penasaran. "tadi jatuh ke gores keramik" ucapnya adelia bohong. "jangan bohong," ucapnya sambil melihat Adelia dengan tajam.

"itu seperti bekas cakaran" ucap Adelio dengan serius membuat Adelia berpikir apakah dia harus memberi tahu hal itu pada kakaknya, "jadi, sebenarnya aku pergi ke komplek yang berita bunuh diri itu" jawaban Adelia membuat gadis itu melotot. Tapi Adelia bercerita semuanya Adelio hanya menyimak.

Adelio berdiri dan membuka lemarinya seperti mencari-cari sesuatu. Ia mengambil sebuah buku yang berjudul "Sirene ".

"loe liat ini dek ciri-ciri wanita yang loe sebutin sama dengan ini" ucapnya serius "lihat ini gambarnya apa seperti ini"sambungnya.

"iya kak benar jadi mereka makhluk apa".

"mereka ini anak buah dari Sirene sejenis yang disebut Empusa dan Ceberus" "kalian beruntung tidak bertemu Sirene karena dia wanita yang cantik tapi membunuh tanpa menyentuhnya.

"Empusa adalah gadis yang mencakarmu, bisa berubah jadi wanita cantik dan sexy yang biasanya dia incar adalah laki-laki yang ingin menikmati tubuhnya lalu akan dibunuh setelah bercinta" Adelio bercerita sangat panjang.

"Ceberus adalah binatang jadi-jadian yang bisa berubah menjadi wanita dia anjing yang menjadi tangan kanan Sirene, bukan hanya mereka ada mahkluk lainnya" –semua cerita Adelio di dengar baik-baik oleh Adelia.

"bagaimana mereka bisa masuk ke dunia kita" Tanya Adelia penasaran. "ini, mereka punya portal untuk menghubungkan dunia kita dan mereka tapi sudah lama tidak terbuka" ucap gadis itu membalikan halaman. "dimana portalnya"

"kakak gak tau, pastinya mereka muncul di daerah itu" ucapnya lagi.

"kamu harus hati-hati mulai sekarang, mereka bisa berubah menjadi siapapun" Adelio memperingati adiknya. "bagaimana cara membuat mereka pergi" Tanya Adelia sekali lagi

"aku tidak tau" ucap kakaknya lalu adelia pergi ke kamarnya. Diatas Kasur ia masih memikirkan tentang hal itu.

"gimana, laki-laki yang pingsan udah sadar" Tanya adelia ketika baru datang dan melihat Alvis

"udah, aku bilang jangan pergi dulu supaya bisa ketemu kalian" jawabnya.

"nanti kita pulang kerumah Alvis ada yang gue ceritaan ke kalian" ucap Adelia serius.

Ketika pulang sekolah mereka ke tempat Alvis dan melihat laki-laki itu tidak ada dirumah Alvis.

"Bi, laki-laki yang nginap dirumah kemarin kemana?" Tanya Alvis pada pembantunya "dia udak pergi tuan, pas tuan baru berangkat tadi pagi" ucap wanita paruh baya itu.

"oh, oke bi makasih" "dia udah pergi"ucap Alvis dan membuat mereka kecewa.

"ada yang perlu aku bilang sama kalian" mereka duduk diatas Kasur Alvis dan mulai mendengarkan Adelia. Ia mengambil buku yang ada ditasnya.

"ini buku Sirene isinya menjelaskan semua makhluk yang kita temui kemarin" ucapnya sambil melihat mereka bertiga.

"makhluk wanita kemarin namanya Empusa dan mahluk yang kaya anjing itu Ceberus" ucapnya lagi dengan serius.

"mereka datang dari dimensi lain karena terbukanya sebuah portal menuju dunia kita" sambungnya.

"gimana cara buat mereka kembali ketempat asalnya" Tanya Clarisa.

"gue gak tau, kakak juga gak bilang apa-apa" ucapnya kecewa.

"kita harus pergi ke perpustakaan" –Alvis ikut bicara "mereka sejenis makhluk mitologi Yunani kuno seperti terlihat di beberapa tulisan ini" sambung Elisabeth.

"kalo gitu kita pergi ke perpustakaan kota mungkin bisa ketemu" ucap Adelia semangat.

Mereka memutuskan untuk ke Perpustakaan kota menaiki mobil sebelum itu mereka melewati ruang tamu dan melihat Tv menyala "eh.. tunggu dulu" ucap Adelia menghentikan langkah mereka. "lihat" ucapnya menunjuk.

Berita yang menampilkan penemuan mayat lebih dari 20 orang di daerah komplek Jati terlihat bahwa tubuh mereka seperti dicabik-cabik dan yang hilang adalah mata, telinga, dan jantung reporter yang menyampaikan mengatakan bahwa itu adalah pembunuhan yang dilakukan untuk menjual bagian tubuh korban.

Adelia dan yang lain merasa sangat merinding itu pasti ulang makhluk sirene itu "ayo, kita pergi" ucap Adelia diikuti yang lain.

Mereka mencari-cari buku itu cukup lama hampir satu jam lebih "gak ketemu, aku cape" keluh Clarisa yang mengambil posisi duduk.

"kita harus cari lagi" ucap Adelia.

"buat apa sih nyari itu" Clarisa bertanya.

"ya,. Buat kita mengunci portal itu lagi" Adelia menjawabnya serius.

"kamu gila.. mereka itu monster dan berbahaya" –Clarisa kesal "aku gak mau" sambungnya.

"ya udah kalo kamu gak mau" ucapnya cuek.

"ngapain juga repot-repot selama mereka gak ganggu kita" ucap Clarisa.

"kamu bodoh ya,, tadi kamu liat beritakan mereka ngebunuh orang dan gak tau kapan kita juga akan ketemu mereka lagi" ucap Adelia membentak.

"gue pulang aja, malas ikutan ginian" Clarisa meninggalkan tempat itu.

.

.

.

"Bu aku pulang" ucap Clarisa yang tiba dirumahnya. Rumah itu begitu gelap seperti tidak ada orang.

"bu.. apa ibu pergi keluar ya" gumamnya.

Akhirnya dia menghidupkan lampu. Dan melihat beberapa darah yang berada dilantai. Ia mengikuti bekas darah itu dengan hati-hati dan menuju ke dapur betapa kagetnya dia melihat ibunya berada dilantai dengan penuh darah ia berteriak dan menangis

"Ibu bangun bu.." ucap Clarisa "IBU…"

tangisnya pecah.. Ibunya meninggal dengan banyak luka ditubuhnya. Ia berusaha untuk menelepon Ayahnya.

"ayah, dimana? ibu yah ... ibu " ucapnya terisak..

"tenang dulu nak, kenapa ngomong yang benar" jawab ayahnya dari seberang

"ibu meninggal dibunuh" ucapnya smabil menangis.

"apa, Ayah segera pulang, kamu disana hati-hati" Clarisa menutup teleponnya dan ia tersadar mengecek adiknya dikamar berlari menuju kamar "adik , dik kamu ada dikamar, ini kakak" ucap Clarisa sambil mengetuk pintunya tapi terkunci.

"dik buka pintu ini Kakak" hanya diam yang dia terima.

"ia lalu duduk di depan pintu adiknya sambil menangis "dik ini kak Clarisa" lalu terdengar bunyi pintu terbuka

"klik"

Clarisa langsung memeluk adiknya. Terlihat adiknya menangis dan ketakutan

"Ayah .. ayah bunuh ibu, ucap gadis kecil itu".

"maksudmu, apa dik ayah belum pulang" Tanya Clarisa bingung.

"tadi sore ayah pulang kak, tapi seperti bukan ayah Cuma diam aja" ucap Kirana .

"trus waktu aku ke dapur aku liat Ayah mecakar ibu dan ayah punya taring aku takut lalu aku pergi ke kamar" ucap gadis kecil itu.

"kamu tenang dik, dia memang bukan Ayah" Clarisa berusaha menenangkan Adiknya. Dia berpikir bahwa itu semua adalah ulang makhluk yang menyamar menjadi Ayahnya,