webnovel

Please Untie Me

Hidup naruto seakan berada di dalam penjara. Pertemuannya dengan sasuke justru menjerumuskannya dalam jurang ketakutan dan penyiksaan. Sifat posesif sang surai hitam itu membuatnya harus kehilangan orang tua, saudara dan sahabatnya. Seribu cara dilakukan naruto lepas dari nya namun seolah sasuke telah menemukan sepuluh ribu cara untuk menemukannya. Pertemuannya dengan Sai justru semakin memperparah keadaan. Akan kah naruto bertahan ataukah lari dari sasuke?

ambar260292 · Komik
Peringkat tidak cukup
17 Chs

Help

Tak berselang lama, Sasuke tiba. Namun tak ditemukan tanda - tanda keberadaan Naruto. Dirinya semakin curiga saat mendapati kamarnya sudah terbuka. Dicarinya sang pelayanan kesetiap sudut ruangan. Sayang tak ditemukan apapun disana. Hanya ada sebuah ponsel tua berwarna hitam kusam yang terletak di tengah kasurnya.

Segera diraihnya ponsel itu dan hanya ditemukan satu nomor yang ada di sana. Langsung ditekannnya nomor itu. Tak lama kemudian terdengar suara seseorang yang mengangkat.

"SIAPA KAU! DIMANA NARUTO?"Teriak Sasuke penuh amarah.

-----------------------------------------------------------

Entah sudah berapa lama Naruto tak sadarkan diri. Ketika dirinya terbangun, seluruh anggota tubuhnya tak mampu di gerakkan. Mulai dari bibirnya yang dikunci rapat dengan menggunakan lakban, tangannya yang terikat di dibelakang yang tersambung dengan kakinya. Membuat posisi naruto benar - benar tak mampu bergerak. Bahkan matanyapun tertutup dengan rapat.

"Emm...Emmm," berusaha naruto menggerakkan anggota tubuhnya. Meski dirasakan pening yang teramat sangat menimpa kepalanya akibat pengaruh obat bius yang belum juga hilang.

Terus dan terus dicobanya. Namun apa daya, tenaganya tak mampu membendung kuatnya simpul tali yang dililitkan di tubuhnya.

Dicobanya meraba - raba menggunakan anggota tubuhnya yang lain untuk bisa menerka - nerka dimana dia berada. Hangat dan lembut terasa meraba kulitnya. Dan dapat dia yakini tengah berada di tengah kasur. Saat mencoba bergerak lebih jauh lagi, terasa tarikan kuat membuatnya harus kembali ke posisi awal.

"MMMMMM.....," Naruto mencoba berteriak sekencang mungkin berharap seseorang dapat mendengarnya.

Sampai kemudian. PLAKKK! Sebuah tamparan keras mengenai pipi kirinya. Dicobanya melawan, namun kembali tamparan demi tamparan diterimanya. Tanpa terasa lelehan air mata mengalir.

Sakit dan teramat sakit dirasakan. Naruto yakin itu pasti berbekas.

"DIAM ATAU KAU INGIN AKU MENYIKSAMU LEBIH JAUH LAGI BOCAH," suara barito nan dingin menggelegar di telinga naruto.

Takut dan teramat takut dirasakannya.Dia hanya bisa berharap ada seseorang yang akan menolongnya. Tidak lebih tepatnya dia ingin Sasuke segera menolongnya.

-----------------------------------------------

Sementara itu disisi lain, Sasuke masih tak menemukan petunjuk keberadaan pelayan kesayangannya itu.

Tak henti - hentinya dia menekan tiap tombol di handphone nya dan menelpon siapa saja yang bisa menolongnya.

10 menit, 20 menit, 1 jam, dan kini sudah lebih dari 4 jam berlalu sejak penculikan Naruto terjadi. Dirinya masih belum menemukan petunjuk apapun.

Amarah mulai menguasai dadanya.

Hendak dibantingnya handphone silver miliknya itu, sampai kemudian terdengar deringan berbunyi.

Bukan berasal dari ponsel miliknya.

Melainkan ponsel hitam tua yang dia temukan di kamarnya.

Unknown Calling

Begitulah yang tertulis di layar handphone.

Segera diangkatnya.

Pertama tak terdengar suara apapun.

Sampai kemudian cekikikan mulai terdengar.

Membuat darah sasuke semakin mendidih naik.

" APA MAUMU?"

"hihihihihihihihi...."

"BERHENTILAH TERTAWA ATAU ITU AKAN MENJADI TAWA TERAKHIRMU," ucapa Sasuke dingin.

Sejenak hanya keheningan yang terdengar.

Sampai kemudian suara serak terdengar.

"Aku tak ingin apapun,"

"APA?"

"Aku hanya ingin pelayanmu.....MATI" kata terakhir yang diucapkan itu penuh penekanan.

Tak ada senyum di bibir Sasuke.

Kemarahannya sudah memucak.

"KATAKAN KEINGINANMU ATAU AKU AKAN BENAR - BENAR MEMBUNUHMU!!!!!"

Kembali suara sumbang itu terdengar.

Sejenak kemudian hening.

"Baiklah...aku akan mengembalikan pelayanmu. Tapi dengan satu syarat....."

"Apa itu?"

" Sederhana saja. Kau hanya perlu temukan kami kurang dari 4 jam. Mudah bukan?"

"APA? KAU GILA?" berang Sasuke sudah tak bisa lagi menahan kemarahannya yang memuncak.

"Hhihihihihihi....jika kau tak bisa temukan kami dalam waktu 4 jam, maka pelayanmu akan mati".

"Jangan berani..." belum sempat sasuke berucap terdengar suara yang terputus.

AAAAAAAAAKKKKKK....dibantingnya ponsel itu.

Kemarahannya sudah tak termaafkan lagi.

Tak ada petunjuk apapun yang bisa didapatkannya untuk menemukan Naruto.

Sampai tanpa sengaja pandangan mengarah pada ponsel yang telah hancur.

Dia sadari ada sesuatu yang aneh dengan ponsel itu.

Ya ada secarik kertas tertempel di bagian dalam ponsel.

GORHAM'S DISEASE

Begitu yang tertulis di kertas itu.

Segera diambil ponsel miliknya.

"Hn"

" Ada apa Sasuke - sama"

"Temui aku dirumah"

"Baik"

"Oya, coba kau cari semua tentang gorham's Disease"

"Baik"

Diputusnya segera ponsel sembari menunggu informasi selanjutnya.

------------------------------------------------------

Menit berganti menit

Masih tak ada yang terjadi disana.

Namun perlahan tapi pasti terasa entah mengapa udara semakih terasa dingin.

Naruto yakin sesuatu yang terjadi disekitarnya.

Tapi dirinya tak tahu apa itu.

Sampai kemudian sebuat tarikan keras membuatnya terhempas dari ranjang ke lantai.

Tak hanya itu saja, orang asing itu juga menyeret tubuh surai kuning itu.

"aaaakkhhhhhh..." teriak naruto.

Rasa sakit yang teramat sangat dia rasakan.

Kulit tubuhnya yang bergesekan langsung dengan lantai yang kasar serta tali ikatan yang mengencang, membuat naruto teramat yakin jika beberapa kulitnya terkelupas.

Air matanya mengalir dengan deras, teriakannya semakin mengencang namun orang yang menyeretnya hanya tertawa.

"SAAAAASSUUUUKKKEEE....." Teriak naruto.

Penyesalan terus menusuk perasaannya.

"maafkan aku sasuke. Seharusnya aku mendengarkan ucapanmu. Maafkan aku,,,"

Hanya kata - kata itu yang terucap di bibirnya.

Entah sudah berapa lama dirinya diseret.

Tubuhnya sudah melemah.

Sampai kemudian tarikan itu terhenti sejenak.

Namun itu tak berselang lama.

Sampai kemudian sebuah Terdengar seperti sebuah mesin dan kemudian hentakan menariknya ke atas.

Gerakan itu berhenti sejenak.

Terdengar seseorang berjalan ke arahnya.

Dan pandangan mata Naruto yang tadi tertutup kini dibuka dengan paksa.

Sejenak pandangannya kabur berusaha untuk menyesuaikan diri.

Sampai menit kemudian mulut Naruto menganga lebar.

Tak mengangka pelaku yang menculiknya.

"KAU?"

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

ambar260292creators' thoughts