webnovel

Pialang Tampan ku

Chelline yang hendak menikah dengan tunangannya, kecewa saat menemukan perselingkuhan tunangannya. Chelline pun terlibat dalam hubungan semalam dengan seorang pemuda tampan untuk menghapus sakit hati nya pada tunangannya. Tidak dia sangka kalau pria itu akan muncul di kantor nya dan menjadi pialang andalan tunangannya. Sang pialang tampan pun terkejut karena dia bergabung di perusahaan nya Chelline, dengan niat untuk balas dendam. Apakah yang akan terjadi?

LifeWriter · perkotaan
Peringkat tidak cukup
59 Chs

LANGSUNG MEMBUAT PRESTASI

JASON POV

Di hari pertama kerja di Jayaraya Investment, aku dan tim ku sudah langsung dipercaya menangani transaksi-transaksi saham dengan klien-klien yang cukup besar. dengan pengalaman ku di Wall Street dan naluri ku yang luar biasa, bahkan di Wall Street dulu, aku sempat dijuluki memiliki Naluri Alien, seperti yang dimiliki Warren Buffett ( mantan orang terkaya, yang juga pemilik perusahaan investasi bernama Berkshire Hathaway)

Dengan naluri ku, aku bisa tahu, mana saham yang akan bergejolak, per hari per jam bahkan per menit. saat di Wall Street dulu, naluri ku tidak pernah salah. sehingga aku bisa membawa untung besar bagi klien-klien ku dan bagi perusahaan ku. bahkan banyak klien kelas kakap yang waktu itu pindah ke perusahaan tempat aku bekerja agar bisa menjadi klien ku.

Saat angka-angka bergerak di layar besar. aku selalu memberikan perintah-perintah penting

untuk tim ku. semua anggota tim ku, berusaha mengikuti xara kerja cepat ku. memang masih ada beberapa kekurangan yang kutemui di setiap anggota team ku tapi sejauh ini, aku cukup puas. karena aku memang belum ingin

mengeluarkan kemampuan terbaik ku.

Karena Aku tidak ingin terlalu banyak membantu perusahaan baru ku ini, karena akibatnya akan sangat tidak baik bagi perusahaan ayahku yang menjadi saingan utama kantor baru ku ini. tapi aku juga tidak ingin kelihatan biasa-biasa saja, karena yang pertama, aku ingin sedikit membungkam

sikap sombong bos baruku, Calvin Lelana. yang agak memuakkan di mataku. yang kedua, aku ingin kiprah ku di perusahaan baru ku ini, bisa terdengar sampai ke telinga ayahku. mungkin kiprah ku, saat di Wall Street,

tidak sampai ke telinga ayahku, sehingga dia masih tidak berminat untuk memasukkan Aku

ke perusahaan nya. tapi, kalau aku berprestasi di negeri ini, pasti akan sampai juga ke telinga ayahku.

Karena dua alasan itulah yang membuat aku langsung membuat prestasi dengan mendatangkan keuntungan-keuntungan besar

bagi klien-klien ku di dua hari pertama ku di kantor baru ku. maksudku yang utama masih tetap sama. yaitu, supaya aku bisa bergabung dengan perusahaan ayahku.

Setelah masa-masa yang cukup menegangkan, khususnya bagi anggota tim ku, kami pun menyudahi transaksi hari ini, yang merupakan transaksi hari ke dua bagi tim ku. setelah itu aku melakukan rapat sejenak untuk rencana transaksi di hari ke tiga.

Di tengah jalan nya rapat, tiba-tiba seseorang memasuki ruangan kami sambil bertepuk tangan. ternyata dia adalah bos Calvin Lelana.

"BRAVO....BRAVO....LUAR BIASA!!! aku angkat jempol buat tim ini. baru terbentuk dan dihuni oleh orang-orang yang...yah....bisa dibilang payah."kata Calvin sambil memandang remeh

Kepada setiap anggota team ku.

"Tapi.....di tangan seorang yang handal seperti mu. tim ini bisa berprestasi brilian."kata Calvin sambil menatap ku dan memegang pundak ku.

"No....ini kerja tim bos. aku gak bisa berprestasi kalau tanpa mereka."kataku merendah.

"No.... siapa bilang. aku mengenal mereka semua. dan pasti, mereka gak akan maju,

kalau tidak di bawah tangan Lo. jadi jangan terlalu merendah. mereka ini, ibarat nya, domba-domba yang kurus ber penyakitan yang ingin ke sungai. tapi untuk bisa ke sungai, mereka harus melewati hutan belantara. tapi mereka tidak pernah mampu

melewati hutan belantara itu. tiba-tiba datang seekor singa, yang memimpin kawanan domba itu. karena singa itulah, kawanan domba tadi, akhirnya mampu melewati hutan

dan sampai di sungai."kata Calvin lagi, kulihat ada ekspresi geram, khususnya di wajah Romli, Naga dan Akmal. aku merasa harus membela mereka.

"Yang benar itu gini bos, aku adalah salah satu domba penyakitan tadi yang saling melengkapi dengan domba lainnya, kemudian di bawah arahan seekor singa,yaitu, bos sendiri, aku dan anggota tim ku berhasil melewati hutan dan menemukan sungai."kata ku yang menempatkan diri sejajar dengan rekan se tim ku, sekaligus mengangkat Calvin tinggi agar supaya Calvin tidak banyak bicara lagi dan seperti dugaan ku, Calvin langsung terdiam dan tidak lagi mengejek anggota tim ku.

"Oh ya. gimana kalau kita merayakan ini di club' malam. aku kenal club' malam yang bagus. cewek nya cantik-cantik dan mereka akan melayani mu dengan luar biasa. bagaimana?"kata Calvin. mendengar ajakan Calvin ini, membuat aku semakin tidak menyukai nya. saat mendengar dia menganggap rendah anggota tim ku, aku juga semakin tidak menyukai nya.

"Maybe later bos. aku capek sekali. mau pulang tidur aja."kataku untuk menolak ajakan nya secara halus. padahal sampai kapan pun

aku tidak mau mengikuti ajakannya.

"Baiklah. terserah kau. oke. keep the great work,"kata Calvin sambil beranjak keluar

dari ruangan tim ku.

"Huh, Sombong benar tu orang. mentang-mentang dia bos disini."sungut Naga, sesaat setelah Calvin keluar dari ruangan.

"Iya. Arogan banget. masak kita dianggap penyakitan."kata Akmal.

"Itu memang sifatnya, kalian harus membiasakan diri menerimanya."kata pak Romli tenang.

"Iya nih. Kalian harus belajar dari pak Romli,

yang dulu juga sudah sering dihina bos. tapi pak Romli tidak pernah marah."kata mbak Tika. aku sebenarnya ingin tahu cerita lengkap tentang pak Romli dan Calvin itu. tapi karena pak Romli tidak terpancing untuk bercerita. aku pun kembali meneruskan rapat

yang tadi sempat terpotong. setelah itu, Aku membubarkan rapat.

"Jason, gua ingin penuhi janji gua."kata Karmila mendatangiku dan berbisik di telinga ku.

"Janji yang mana?"

"Janji untuk mengajak Lo, ke tempat-tempat nongkrong anak muda yang terbaru di Jakarta. atau gua bakal ditolak juga, seperti Lo nolak pak Calvin tadi."

"Gak lah. tapi masih ada masalah admin yang mau gua bahas dengan Mbak Tika. jadi, Lo bisa nunggu kan?"

"Iya. Gua juga masih ada rapat sedikit dengan tim info ku. oke. kalau gitu, kita ketemu di

Resepsionis depan ya?"

"Oke."

Setelah itu aku membahas sedikit masalah administrasi dengan Mbak Tika.

"Kamu sudah lihat kan, serem dan arogan nya

Pak Calvin tadi. kasihan juga nona Chelline

yang harus hidup dengan dia."kata mbak Tika sambil berbisik.

"Iya. Mana tukang selingkuh lagi. tapi, apa si Chelline itu, gak pernah mencoba membatalkan pernikahan itu?"tanya ku penasaran kepada si tukang gosip.

"Pernah. pada enam bulan lalu itu, tapi ditolak ayahnya."

"Kenapa?"

"Ayah nya takut, Pak Calvin akan malu dan keluar dari perusahaan. serta membawa banyak klien mengikuti nya. konon kabarnya,

waktu pak Calvin pindah dari tempat kerja nya

yang sebelumnya, dia juga membuat banyak

klien penting di perusahaan lamanya itu, pindah mengikuti nya. ayah nona Chelline, gak ingin peristiwa yang sama terjadi lagi."kata mbak Tika.

Aku cuma manggut-manggut saat mendengar cerita mbak Tika tentang Chelline itu.ada rasa kasihan di hati ku. tapi aku segera menepis nya lagi, karena bagaimanapun, aku tidak mengenal Chelline dan yang jelas, Chelline adalah anak dari musuh ayahku.

Setelah merasa cukup mendengar gosip hari ini, aku langsung keluar dari ruangan, meninggalkan Mbak Tika dengan sisa-sisa urusan Administrasi nya.

Aku kemudian menemui Karmila dan mengikuti ajakan Karmila untuk mengunjungi

beberapa tempat di Jakarta.