``` Walaupun hanya perkawinan semata-mata demi kenyamanan, Amelie Ashford adalah istri yang sempurna dalam segala aspek. Dia cerdas, patuh, dan dihormati. Dia baik terhadap semua orang dan berbakti kepada suaminya. Dan dia sangat puas untuk menghabiskan sisa hidupnya seperti itu, walaupun dia terus-menerus didesak untuk hamil. Sampai suatu saat suaminya masuk ke rumah mereka dengan membawa selir di sisinya dan akhirnya menuntut perceraian. "Baiklah," kata Amelie dengan tenang, "Saya akan menceraikan Anda." Mata Richard berbinar ketika ia mendengar istrinya mengucapkan kata-kata ini. Namun, kejutan baginya, dia belum selesai. "Tapi jangan heran ketika Anda mendapatkan undangan ke pernikahan saya berikutnya." Untuk kejutan semua orang, Amelie memang menikah lagi, dan dengan pria yang lebih muda dan, ternyata, lebih kaya! Dan dia memastikan bahwa mantan suaminya menyadari apa artinya kehilangan dukungan dari wanita seperti dirinya. _____ "Saya dibesarkan untuk menjadi istri kelas atas yang sempurna, terlatih untuk unggul dan tetap waspada. Yang saya tahu hanyalah bagaimana memalsukan senyum, membaca, dan bekerja keras untuk memastikan tak ada yang berani merendahkan keluarga saya. Tetapi pada akhirnya, itulah yang membuat saya menjemukan dan membosankan. Jadi ketika suami saya memutuskan untuk menceraikan saya, mengapa Liam malah jatuh cinta dengan saya? Penting: FL bukan Mary Sue. Perceraian terjadi di bagian kedua novel jadi hati-hati dengan tekanan darah Anda. ```
"Aku nggak percaya aku benar-benar melakukannya..!" Liam mengeluh sambil membenturkan kepalanya ke meja kantornya di gedung pusat Grup Diamond.
Austin menyingkirkan pekerjaannya dan menonton saat bosnya terus membenturkan dahinya ke permukaan meja kayu hitam, diam-diam berharap pada suatu titik dia akan mendengar suara retak.
"Apa yang telah Anda lakukan yang begitu mengerikan, Pak Bennett? Saya sudah melihat Anda melakukan banyak hal bodoh tetapi Anda tidak pernah sampai memukuli diri sendiri sebelumnya. Jadi sekarang saya sangat penasaran."
Liam akhirnya berhenti dan menatap asistennya, dahinya yang merah terlihat dari bawah poni acak-acakannya. Mulutnya melengkung ke bawah dan dia hampir merengek,
"Saya mencium Amelie dan lari. "
"Apa?!"
Austin membulatkan matanya, mulutnya menganga. Liam mengangguk.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com