webnovel

Petualangan Cinta Sang Editor

zia_gita · Fantasi
Peringkat tidak cukup
6 Chs

Bab 1 camping

Reyhan erlangga adiputra adalah seorang editor terbaik dan ulet. Ia bekerja di salah satu perusahaan penerbit ternama di kota Bogor sejak tahun 2018 lalu hingga kini. Dia merupakan anak tunggal yang terlahir dari seorang ayah yang bernama adiputra dan ibu bernama indah permata. Keluarga reyhan merupakan keluarga sederhana dan bahagia. Dan ketika libur kerja reyhan selalu pergi camping bersama sahabatnya.

"Badanku menggigil, kedinginan dan lemas. Bila tak cepat-cepat di tolong mungkin aku akan mati" begitulah pikiran reyhan membayangkan kejadian kemarin ketika hari pertama tiba di gunung salak bogor.

Reyhan sengaja tidak mau mengabari kedua orang tuanya di rumah karena takut nanti khawatir akan kondisinya. Walaupun rumahnya tidak jauh dari gunung salak yaitu daerah tenjolaya. Dia tidak mau kalau ada keluarganya yang menyusul hingga membawanya pulang.

" Bagaimana keadaan kamu sekarang" tanya arga pada reyhan sehingga membuat reyhan terkejut.

Arga adalah sahabat reyhan di tempat kerja. Dan argalah yang paling baik hati mau membimbing reyhan ketika pertama kali masuk kerja. arga memang bukan orang bogor melainkan asli dari sumedang,namun sejak kecil dia di rawat oleh neneknya yang bertampat tinggal di tenjolaya bogor.

" Alhamdulillah kondisi aku sekarang membaik" jawab reyhan.

" Alhamdulillah atuh kalau sekarang kondisi kamu membaikmah" ujar arga dengan logat sundanya" Oya kenapa kamu tidak pulang saja, mumpung sekarang masih pagi dan cuacanya juga cerah jadi sesampainya di rumah kamu bisa berobat ke dokter terus nanti istirahat" sambung sang sahabat dengan sedikit menasehati.

" tidak, aku masih ingin di sini" jawab reyhan

" kenapa? bukannya kondisi kamu kurang fit" tanya arga.

" Ya tau kalau kondisi aku tidak fit sejak masih di rumah." imbuh reyhan " kamukan tau, aku tidak akan menolak bila di ajak camping. Apalagi di gunung salak bogor ini! Pemandangannya indah, udaranya yang sejuk, pasti membuat pada pendaki seperti kita ingin berlama-lama di sini. aku ingin menikmati libur panjang kita yang selama lima hari ini tampa di tuntut pekerjaan dan lainnya" sambung reyhan.

" Ya sudah terserah kamu" imbuh arga

" Oya, boleh aku bertanya" ujar reyhan

" boleh" sahut arga

" Kemarin yang menolong aku siapa?" tanya reyhan

" oh dia tetangga aku namanya alysya" jawab arga.

" oh trs dia sedang apa di sini?" sahut reyhan

" ya camping atuh" jawab arga dengan khas sundanya.

" terus sekarang kemana! kok gak ada" tanya reyhan kembali.

" dia sudah pulang tadi pagi" jawab arga.

" oh sampaikan padanya trimakasih ya sudah menolongku, trimakasih dengan obat dan selimut tebalnya" ucap reyhan dengan tulus.

" ya nanti aku sampaikan" sahut arga.

Reyhan dan argapun melanjutkan kembali liburannya, karena hari demi hari kondisi reyhan semakin membaik. Walaupun cuaca gunung salak sangat dingin tetapi obat yang di minum reyhan sangat ampuh, sehingga reyhan menjadi sehat dan segar bugar.

*****

" Aku bingung, kondisi mu sepertinya kok baik-baik saja ya rey" ujar arga sambil membereskan peralatan campingnya karena liburan mereka selesai.

" Alhamdulillah sekarang kondisi aku bener-bener sehat" imbuh reyhan lalu mengangkat tas kempingnya dan siap-siap untuk pulang.

" Aku aneh aja sama kamu" kata arga

" Aneh kenapa" tanya reyhan

" Ya aneh, pertama datang ke sini itu kamu sakit dan sekarang mau pulang malah sehat. sedangkan cuaca di pegunungan ini dingin banget, gak mungkinkan kamu bisa sesehat begini kalau di pikir secara logika" ujar arga sambil melihat tubuh reyhan yang sudah sehat dan kuat mengendong tas.

" hi hi" Reyhan hanya ketawa kecil" Alhamdulillah dong berarti, ini semua karena orang tua saya yang selalu mendoakan anaknya agar sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT di manapun saya berada" Kata reyhan pada sahabatnya.

" Ya udah deh iya, hayu kita pulang" kata arga

" Hayu gasken, tapi sebelum pulang kita berdua dulu ya" ajak reyhan pada arga.

" Ya hayu, kamu yang mimpin doanya ya kan kamu mantan santri he he" jawab arga sedikit menggoda reyhan.

" iya" jawab reyhan dan kemudian reyhan memimpin doa. Setelah berdoa beberapa menit akhirnya doapun setelah dan merekapun segera jalan turun pulang.

Di perjalanan mereka selalu berpapasan denan segerombolan orang-orang yang akan pergi camping.

" hey bro, kita baru mau camping tapi kalian sudah mau pulang saja" ujar salah satu pendaki yang akan ngecamp.

" Iya bro, liburan kita sudah selesai soalnya besok kita mulai masuk kerja lagi" ujar reyhan sambil menjabat tangan mereka satu persatu.

" iya bro semangat ngecampnya, semoga menyenangkan" ujar arga.

" Yo' I dong bro liburan harus di nikmati" ujar pendaki lainnya.

" Ok, sampai jumpa nanti bro" imbuh reyhan sambil melambaikan tangan. Dan merekapun kembali melanjutkan perjalanan.

*******

" Assalamualaikum" ungkap reyhan sambil mengetuk pintu rumahnya.

" Walaikum salam, siapa" tanya sang bunda sambil berjalan menuju pintu.

" Aku bu" jawab reyhan.

" Kamu sudah pulang reyhan" kata sang ibu sambil membukakan pintu.

" Iya bu, ini aku" ujar reyhan sambil meletakan ranselnya lalu tidak lupa mencium tangan sang ibu.

" Ya Allah nak, kamu gak apa-napakan soalnya ibu khawatir dengan kamu" imbuh sang ibu sambil memeluknya dengan penuh kasih sayang.

" Aku tidak papah ibu, lihat sehatkan" kata reyhan sambil menutupi apa yang terjadi dengan dirinya sewaktu ecamp.

" Benar kamu gak papah, tapi hati ibu khawatir sekali nak," jawab sang ibu.

Reyhan hanya diam terpaku, karena memang naluri sang bunda sangat kuat sehingga bisa merasakan keadaan anaknya walaupun tampa di beri tahu sekalipun.

" Aku tidak apa-apa bu bener! lihat aku sehatkan?" ujar reyhan meyakinkan untuk mengurangi rasa cemas sang bunda.

" Iya ibu percaya, Alhamdulillah kalau kamu baik-baik saja" sang ibupun melepaskan pelukannya.

" Oya bu, ayah mana? tanya reyhan.

" Ada di belakang sedang memotong rumput" ujar sang ibu.

" Ya Udah, aku ke ayah dulu ya bu" kata reyhan

" Boleh tapi jangan lupa cuci tangan terus makan" imbuh sang ibu.

" Iya ibu ntar aku makan tapi aku mau nemui ayah dulu sebentar yah" sahut reyhan.

" Ya udah terserah kamu" sahut sang ibu.

Reyhanpun langsung pergi ke belakang rumah untuk menemui ayahnya. Dan setelah ayahnya terlihat jelas, reyhan langsung memanggilnya.

" Assalamualaikum yah" sambil mencium tangan sang ayah yang kotor dengan tanah dan rumput tapi reyhan tidak memperdulikannya.

" Walaikum salam, hey kamu sudah pulang nak!" jawab sang ayah lalu menghentikan pekerjaannya sejenak.

" Iya yah, baru aja datang" sahut reyhan sambil membantu ayahnya membersihkan rumput.

" Jangan rey! sudah ayah ja karena kamukan baru pulang camp pasti capek, udah sana istirahat ja di rumah" ucap sang ayah sambil meneruskan pekerjaannya.

" Gak yah, inikan masih siang juga jadi aku pengen bantu-bantu ayah dulu" ucap reyhan manja.

" Emang kamu gak capek, lumayanloh kan bawa tas camp itu berat. Belum lagi kamu jalan turun gunung, duh ayahmah udah gak sanggup ngebayanginnya juga" ujar sang ayah

" Hi hi" reyhan hanya tertawa kecil " Aku kuat dong yah, kan sama seperti ayah dulu. Sang petualangan rasa, eh salah sang petualang jejak alias pendaki gunung" ujar reyhan sambil meledek sang ayah.

" Hih kamu dasar, bisa ja mengganggu ayah" sahut sang ayah sambil tersenyum.

" Maap ayah, aku hanya bercanda" ujar reyhan tersenyum manis.

" Oh iya, jam segini kok kamu sudah pulang! inikan baru jam 02.00 sore?" tanya sang ayah "kalau ayahmah dulu malam baru pulang " sahutnya melanjutkan.

" Iya aku turun gunung tadi jam 08.00 pagi, karenakan aku campingnya lima hari jadi kelamaan. Aku rindu sama ayah dan ibu, jadi pengen cepet- cepet pulang" jawab reyhan.

" Oh gitu, sama ayah juga kangen sama kamu nak! Apalagi ibu mu itu kasian." sahut ayah reyhan.

" Ibu kenapa yah" tanya reyhan pura-pura tidak tau kalau ibunya resah dan khawatir dengan keadaanya sewaktu ecamp di gunung.

" Ya ibumu khawatir dengan keadaan kamu di sana, dia setiap malam selalu gelisah. Mau nelpon nanyain keadaan kamu, eh hape kamu ada di kamar. Jadi ibumu hanya mendoakan kamu dari jauh, agar kamu selalu sehat dan di lindungi oleh Allah SWT" jawab ayah reyhan dengan sedikit membayangkan kegelisahan ibu reyhan beberapa waktu yang lalu.

" Amin" sahut reyhan" Iya ayah aku lupa tidak bawa handpond karena percuma di bawa juga di sana susah sinyal" lanjut reyhan menjelaskan.

" Ya udah tidak apa-apa yang penting kamu di sana baik-baik ja kan?" tanya ayah reyhan yang terlihat khawatir juga dengan keadaan anaknya di sana.

" Iya ayah, aku baik-baik ja kok" jawab reyhan menjelaskan.

" Memang telepati kedua orang tua itu kuat, bisa tau keadaan anaknya di manapun berada walau tidak di beri tahu sekalipun" Pikir reyhan dalam hati.

*******