webnovel

Pernikahan Yang Dirindukan

Dua Hari sebelum acara lamaran, calon suaminya membawakan selembar undangan pernikahan yang membuatnya mencicipi neraka cinta yang paling mengerikan. "Apa maksudmu? " Tanya Liana Putri dengan mata yang mulai berkaca-kaca menahan air matanya. "Maaf karena aku akan menikah dengan perempuan lain." Jawab Danu Prayoga tanpa rasa bersalah. Seketika itu dunia Lia terasa runtuh. Hatinya remuk bercampur rasa malu yang luar biasa. Bagaimana dia harus menjelaskan semuanya pada keluarga besarnya. ...... Setelah sakitnya di khianati, Lia pindah kerja, tanpa sengaja ia bertemu dengan keponakan dari salah satu Direktur Utama rumah sakit terkenal di pusat kota tempat mantan calon suami nya bekerja. Lelaki itu sangat dingin dan mendomisi. Tapi, ia memiliki hati yang hangat. Namanya adalah Marvin Alexder. Akankah Lia bisa menyembuhkan lukanya? Temukan kisahnya dengan membaca bab setiap bab di novel ini!

Linayanti · perkotaan
Peringkat tidak cukup
258 Chs

Kejahatan yang Tersembunyi

Berjalan lah aktivitas dengan baik.

Lia tidak pernah masuk kerja di R.S, karena teguran dari pegawai R.S yang meminta dirinya untuk tidak bekerja. Sepulang sekolah Lia berkeliling seputaran kota Jepang, menikmati indahnya suasana Jepang sambil mencari pekerjaan. Dengan berjalan pelan dari belakang Lia di tikam oleh seorang pria berpakaian hitam tertutup. Lia tergeletak pingsang Lalu di masukkan ke dalam mobil. Lia yang belum sadarkan diri kini terbaring tak berdaya. Beberapa menit kemudian Lia membuka mata perlahan, tangannya memegang bagian punggung belakang. Lia sepertinya masih merasakan sakit. Tersadar dengan siapa dirinya di dalam mobil, Lia langsung terkejut, tubuh Lia gemetaran ingin keluar dari dalam mobil itu.

"Siapa kamu?" Tanya Lia ketakutan.

"Ikuti saja kami" Jawab laki-laki itu.

"Keluarkan aku dari sini, aku tidak mengenal kalian, mau apa kalian sebenarnya?" Tanya Lia dengan wajah ketakutan dan gemetar.

"Diam... tidak usah banyak bicara kamu" Jawab laki-laki itu dengan tegas dan menakutkan.

"Tolong....tolong...." Teriak Lia sekencang-kencangnya.

Namun tidak ada yang mendengar satu orang pun. Lia memberontak ingin keluar melempar dirinya dari dalam mobil laki-laki itu, Lia mengamuk dengan keras. Laki-laki itu memegang tangan Lia lalu mengikatnya, mulut Lia diperban biar tidak bisa mengeluarkan suara lagi.

"Diam..kamu tidak boleh membantah" Kata preman itu, dengan wajah sinis menakutkan.

Lia seperti mau mati waktu itu, sudah tidak ada harapan baginya untuk menyelamatkan diri. Wajah yang polos menahan ketakutan yang luar biasa. Bergetar sekujur tubuh Lia, matanya melirik ke semua arah sambil berpikir dalam hati.

" Akankah ada yang bisa menolongku, bagaimana aku bisa keluar dari mobil ini" Batin Lia.

Mobil itu terus melaju dengan kencang, tibalah mereka di tempat tersembunyi yang sulit dijangkau sama orang. Lia di turunkan dan di sekap di sana.

Teringat lah Marvin dengan Lia, niat hati jngin menemuinya sepulang dari kantor. Namun Marvin merasa tidak enak diri, niatnya menjadi pudar. Hari ini Marvin tidak melihat Lia masuk bekerja, biasanya dia memberi tahu pihak R.S.

Selang beberapa hari Lia tidak pernah muncul di hadapan Danu dan Marvin. Marvin mencari tahu informasi tentang Lia dari Eezar, sama Eezar juga merasakan kesepian tanpa kehadiran Lia. Danu merasakan kegelisahan dan ke khawatiran lebih terhadap Lia. Beberapa kali Danu mendatangi Apartemen Lia namun tetap saja tidak ada orangnya. Di hari lain Danu berniat mendatangi Apartemen Lia lagi, terkejut lah Marvin dan Danu secara bersamaan berada di depan Apartemen Lia.

"Tuan Marvin" Kata Danu menunduk hormat.

Marvin membalas sikap sopan Danu, tanpa basa-basi Marvin pamit pergi duluan. Tinggal lah Danu sendirian, handphon Lia telah dihubungi berkali-kali namun tidak nyambung. Kegelisahan yang di rasakan Danu semakin dalam. Danu mencari Lia keliling di seputaran kota Jepang bahkan sampai daerah terpencil. Namun tetap tidak menemukan jejak. Merasa putus asa Danu akhirnya balik ke Apartemennya dan berniat melanjutkan pencarian nya besok pagi.

Marvin mencari jejak dimana Lia sekarang, Marvin mengerahkan semua pengawalnya untuk mencari Lia. Pencaharian pun di lakukan dengan baik dan teliti, semua sudah di telusuri dengan teliti baik dari pusat kota sampai pusat kota terpencil di Jepang. Namun tetap tidak menemukan jejak.

Lia yang terbaring lemah di sekap di sebuah tempat tersembunyi, Sudah tidak ada harapannya untuk bisa selamat.

"Siapa dibalik semua ini?" Pikir Lia dalam hati.

"Akankah Ratna setega ini sama aku" Pikir Lia lagi dalam hati.

Lia merasa lemas dan lapar, Lia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Pandangan Lia menjadi kabur badannya lemah tak berdaya. Lia pun pingsan tak sadarkan diri.

Keesokan harinya Marvin mendapat kabar dari pengawalnya, susah menemukan jejak Lia.

Marvin segera mengarahkan pengawalnya untuk menyelamatkan Lia. Setibanya di lokasi tempat penyekapan Lia, pengawal Marvin di hadang oleh segerombolan preman. Terjadilah pertarungan dahsyat waktu itu. Marvin yang sudah menemukan lokasi kini menyelinap masuk menyelamatkan Lia. Marvin melihat Lia pingsan tak sadarkan diri. Dengan sedih hati Marvin menggendong Lia keluar dari dalam penyekapan. Pertarungan masih berlanjut beberapa jam kemudian datanglah sekelompok polisi menangkap preman itu.

"Kamu merepotkan saja" Kata Marvin masuk dalam mobil.

Lia belum juga sadarkan diri.

"aku akan segera membawamu ke R.S" Kata Marvin khawatir.

Tibalah di R.S Marvin keluar dari mobil dan menggendong Lia tanpa minta bantuan dari pihak R.S. Danu yang sedang menjalankan aktivitas melihat Marvin menggendong seorang gadis. Penasaran Danu langsung mengikuti Marvin. Dengan kaget hati Danu melihat Lia yang tidak sadarkan diri. Akhirnya Lia di berikan pertolongan.