Setelah pemeriksaan di mulai, Jihan dan Gibran di suruh menunggu di luar. Sedari tadi Jihan hanya diam, tangannya memeras kuat dress yang tengah dia kenakan untuk melampiaskan amarah yang dia rasakan.
"Dari mana kamu sama dia? sampai datang terlambat?" sindir Jihan.
Gibran menatapnya tak mengerti, setelah dia paham, helaan nafas panjang terdengar dari bibirnya. "Nggak usah diperpanjang, aku lagi nggak mau berantem sama kamu. Lihat tempat!" ucapnya.
"Nggak akan aku perpanjang kalau kamu nggak mulai keterlaluan, mas. Kamu itu inget kalau di mata hukum dan agama aku ini istri sah kamu, gimana pandangan mereka saat melihat kamu jalan sama dia." Jelas Diva.
Gibran bergeleng pelan, dia menggenggam tangan Jihan namun langsung ditepis. Gibran menarik lengan Jihan pelan agar ikut dengannya pergi.
"Apa sih, ngapain kamu ngajak aku ke sini!" ucapnya kesal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com