Diva menggeliat merenggangkan otot-otot tangannya yang terasa kram. Dia melihat ke arah samping namun sudah tak menemukan keberadaan suaminya lagi.
"Ken!" teriak Diva, namun tak juga ada sahutan darinya. Diva membelit tubuh polosnya dengan selimut saat akan bangkit dia melihat ada makanan di meja sebelahnya.
Lalu ada sepucuk surat di sana. Diva menatapnya heran lalu membaca deretan huruf yang ada di sana.
Morning, baby. Aku sudah berangkat lebih dulu, maaf tak membangunkanmu kau terlihat sangat pulas. Makanlah, itu semua buatanku. See you, muach.
Diva tersenyum membacanya, bento dengan bentul love. Ah sangat menggemaskan.
Dia rasa Kenzo sekarang lebih jago memasak, Diva mengambil makanannya lalu memakannya, perutnya sudah terasa keroncongan.
Diva melotot kala melihat jam menunjukkan pukul sepuluh. Gila, dia terbangun sesiang ini.
Ini semua tentunya karena ulah Kenzo yang membuatnya kelelahan semalam. Diva tersenyum, wajahnya terasa panas jika mengingat kejadian semalam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com