Setelah pertengkaran tadi Gibran tak membalasnya dia pergi begitu saja meninggalkan Jihan sendirian.
Tubuh Jihan melorot mendengarnya, sungguh hatinya terasa sakit mendengar semua ucapan Gibran.
"Bahkan dia tampar aku karena aku jelekin wanita itu!" Jihan memukul dadanya sendiri, berusaha menghilangkan rasa sesak di hatinya.
Tok Tok Tok
Pintu terbuka menampilkan Ara dengan boneka beruang kecil di tangannya. Gadis kecil itu berlari menemui Jihan.
"Mama, kenapa?" tanya Ara. Matanya yang bulat menatap khawatir ke arah Jihan, tangan kecilnya mengusap air mata Jihan pelan.
Melihat hal itu membuat Jihan semakin menangis, dia tersenyum mengecup dahi Ara sayang, sebelum membawa tubuh kecil itu ke dalam dekapannya.
"Mama sayang sama kamu, mama beruntung masih punya kamu di samping mama. Kami harus sembuh ya sayang, temenin mama terus!" ucap Jihan lirih.
"Ara pasti sembuh kok, ma. Kan Ara udah janji sama dokter cantik, kalau Ara akan jadi kakak buat baby twins."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com