Bermula dari sepasang suami istri yang hidup dengan kemiskinan,kehidupan yang penuh dengan ujian dari tuhan.Mampu kah suami istri melewati semua bentuk ujian tuhan yang menghampiri mereka???
*** Suami istri yang menikah telah di karuniai anugerah tuhan yang terindah,mereka memiliki 3 Orang anak yang diantaranya 2 Anak perempuan dan 1 Anak laki-laki,kehidupan yang jauh dari kata megah jauh dari kata sederhana,yaa dikatakan seperti itu karena memang benar adanya kehidupan memang jauh dari kata mampu,sering kali buah hati mereka menangis di tengah hari karena kelaparan,suami istri yg bekerja sebagai petani di sawah orang lain tak mampu untuk selalu menyediakan makan setiap hari.Hanya belas kasihan dari orang lah yg mereka harafkan,namun suami istri ini sebut saja nama nya,bunga sang istri (samaran) dan panji sang suami (samaran).Mereka selalu bekerja demi anak-anaknya dan akhirnya kehidupan mereka sudah mendekati sederhana makan setiap hari selalu tersedia walau hanya dengan kecap atau garam sebagai penambah nikmat makanan tersebut.
***"Masuk sekolah"Anak pertama dan kedua sebut saja (pipit dan rahmi),umur mereka tidak berjauhan hanya beda 1 tahun.
kedua gadis kecil ini telah masuk di SD SWASTA dengan usaha kerja orang tuanya serta bantuan tetangganya seperti baju" sekolah yg diberi tetangganya,mereka sangat bersemangat dan membuat kedua orang tua mereka sangat bersyukur dan bahagia atas nikmat yang Allah berikan untuk mereka,sederhana namun sangat bahagia.
seiring berjalannya waktu kedua gadis kecil ini sudah menjadi gadis remaja dan kemudian masuk ke sekolah menengah pertama (SMP),dan sang ibu menjadi penjual ikan setelah suami mengizinkan untuk berdagang ikan keliling,dan sang suami tetap menjadi buruh tani.
Setelah kelas 2 SMP Anak laki" dari pasangan ini pun masuk Sekolah Dasar (SD).
Semangat keluarga kecil ini semakin memuncak karna berhasil menyekolahkan anak-anaknya,hari demi hari mereka lalui bersama walau terkadang pahit sering mereka lalui namun mereka tetap mensyukuri itu.
****"Suami sering sakit-sakitan"...
Suami : Aku sering sakit dan sudah tidak mampu untuk terus berada disawah bu.(dia berbicara kepada istrinya).
Istri : sudahlah bang jangan abang pikirkan yaa aku sekarang berjualan ikan semoga saja rezeki kita selalu dimudahkan Allah,kamu cepat sehat yaa (menahan tangisnya).
(Hari-hari pun berlalu tak terasa anak laki" mereka sudah kls 3 SD dan 2 anak perempuan mereka telah Sekolah Menengah Atas (SMA).
jelas saja kebutuhan mereka semakin meningkat,setelah kesehatan suamipun membaik huru hara dalam rumah tangga semakin memuncak jauh dari sangka setia namun....
Lanjut Bab berikutnya...