webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28
Peringkat tidak cukup
273 Chs

SALING MENCINTAI

Saat mobil berhenti, Herry keluar dari kursi belakang, dan anak-anak menjadi gila bersorak untuknya. Angga mengubah arah, berputar di atas tumitnya, dan senyum menyebar di wajahnya saat dia berjalan ke Herry. Menurut Angga, Herry tidak bisa terlihat lebih seksi daripada saat dia mengenakan celana pendek kerja khaki dan kaus lama, dengan wol tersampir di bahunya. Dia menutup pintu mobil tanpa melihat ke belakang, dan supirnya mulai mundur. Herry memanggil dan melambai kepada anak-anak, sebelum berjalan menemui Angga.

"Kubilang padanya aku akan tinggal, kuharap tidak apa-apa," kata Herry keras, masih beberapa langkah dari Angga.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com