webnovel

Penjaga hati Zara

Pernikahan mendadak itu harus terjadi antara Zara dan Aldi. sebuah kejadian yang tak sengaja membuat mereka terpaksa harus menikah. Bagi Zara itu semua demi harga dirinya tapi bagi Aldi ini saatnya ia pergi dari Aura! Sang pemilik resto berwajah tampan ini ingin mengakhiri perasaan yang lama menyiksanya. Perasaan cinta yang hanya dibalas dengan sebuah persahabatan. Namun siapa sangka, saat keputusan dibuat sang cinta malah datang menghampiri tanpa aba-aba. "kau yakin akan pergi dariku?? tidak bisa kau menungguku sebentar lagi.,." suara Aura bergetar ia tak sanggup lagi menutupi perasaan yang ia simpan lama. Perasaan yang hanya ia mau Aldi tau saat ia sudah meraih mimpinya. mimpi menjadi seorang designer terkenal. Siang malam ia berusaha sampai mengabaikan perasaan Aldi padanya. Tapi tak dinyana sang pujaan malah memilih gadis lugu berwajah sendu berusia 21 tahun yang bahkan belum menyelesaikan kuliahnya. Aldi goyah... rasa sesal, marah, kecewa bercampur jadi satu, sempat ia ingin meninggalkan Zara dihari pernikahan tapi ia terlanjur berjanji pada nyonya Almira ibunda Zara bahwa ia akan menepati ucapannya yang untuk menikahi Zara . "aku hanya akan menghentikan pernikahan ini jika kau yang ingin menghentikan" Zara menatap lekat pada pria yang akan ia nikahi besok lusa. Perlahan Aldi melepaskan cengkramannya. Gadis baik bunda itu terlalu baik untuk disakiti. Sementara cinta yang ia inginkan selama bertahun-tahun kini ada dihadapannya. Akankah Zara dan Aldi bisa hidup bersama??

Nurhayati_Effendy · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
142 Chs

Keyakinan

Aku tahu kau menyimpan rasa terdalam ku diruang kosong mu...

letak ku disana, di rak paling usang

seperti mainan yang kau ambil saat kau ingin dan kau abaikan saat kau bosan...

aku tempat mu melepas rindu tak bertuan

tak ada satu kata cintaku yang kau balas

kau hanya tersenyum membiarkan hatiku kian bertanya

dan seperti hamba sahaya yang patuh pada tuannya.

seperti ini lah caraku ingin pergi..

mungkin aku egois.. ku bagi kepedihan ku pada si mata sendu yang tanpa sengaja mengisi kekosongan hati....

***

"sungguh aku tidak berbohong... Aldi katakan kita tidak melakukan apapun..." Zara memelas berharap Aldi menyelamatkan harga dirinya kali ini.

Aldi tak bergeming.

"Aldi tidak perlu menikahiku... aku masih suci sungguh...hiks.. hiks" Zara tak tahan dengan lara yang menghujam jantungnya.

"kami percaya tapi...." tuan Wildan menggantung kata-katanya menghela napas sejenak "lebih baik kalian menikah saja.." lanjutnya meleburkan harapan Zara.

tuan Wildan mengalihkan pandangan ke arah bunda Zara..

"nyonya.. eee..."

"namaku Almira...."

"Baiklah nyonya Almira... maaf mungkin pertemuan kita kali ini tidak layak.. aku pastikan besok atau lusa kami akan mengundang kalian sekeluarga.."

"papi.. apa-apaan... gadis ini sendiri tidak masalah.. kenapa kita..." bisik nyonya Lia istri Wildan keberatan dengan keputusan sang suami, baginya benar apa yang diucapkan Zara ,tidak ada yang perlu dipertanggungjawabkan!!!

mulut sang istri terkunci rapat setelah mendapat kode berhenti bicara.

"maaf untuk semua kekacauan ini..." tuan Wildan bersungguh-sungguh. dia melirik kearah Aldi .

Drama ketangkap basah ini pun berakhir dengan keputusan sebuah pernikahan!!

***

Zara sudah membersihkan diri,, perutnya terasa kosong,, Nanda dan Widya yang belum pulang memesan makanan dari ocefood untuk mereka semua. Zara makan dengan lahap, energi nya habis terkuras karena menangis tak henti.

sedangkan sang bunda tidak nafsu untuk menyantap nasi ayam bakar dihadapannya.

Beberapa jam penuh kejutan!

bagaimana tidak niatnya yang ingin memberi kejutan untuk kedua putrinya malah gagal, gantian dia yang harus menerima kejutan dari si bungsu.

"setelah ini bereskan pakaian mu... kita tinggal dirumah kak Raihan" Almira memberi perintah pada Zara yang mengangguk patuh. Tidak bisa dia membiarkan Zara tetap diapartemen setelah semua yang terjadi, mentalnya bisa saja terguncang dan sering bertemu si pria mesum tidak akan baik bagi putri bungsunya.

Nanda dan Widya membantu Zara mengemas beberapa pakaian, buku kuliah dan laptop nya.

"apa aku terlihat buruk??" Zara bertanya pada dua sahabatnya. Nanda dan Widya menggeleng bersamaan.

mereka bertiga berpelukan menanggalkan kegiatan mereka mengemas barang milik Zara .

"tenanglah Zara, aku dan Nanda percaya kamu kok.." Widya menguatkan

"semua pasti bisa dilewati dengan baik..." lanjutnya diamini oleh Nanda.

mata Zara berkaca.

"terimakasih sudah percaya padaku...."

ketiga sahabat itu mulai bercanda, Nanda yang paling lihai dengan guyonan...

"seperti nya grup kita pecah telor satu..." Nanda bercanda, Zara mencubit perutnya protes dengan ucapan Nanda barusan.

"cieee... kau akan jadi nyonya Aldi..." Widya menimpali...

kesedihanpun berganti dengan canda tawa mereka.

aahh.. cinta tidak ada yang pernah tahu kau akan berlabuh dimana...!!!