webnovel

Penguasa Pulau : Raja Pulau Tersembunyi

Ahfi mengalami bencana saat berlayar. kemudian ia terbangun di pulau antah berantah. demi bertahan hidup ia harus mengalahkan para Undead hingga akhirnya menjadi pemilik pulau. bertemu dengan teman-teman baru dan menjadi penguasa sejati.

Thegoodcave18 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
7 Chs

Burung Aneh

Karena tindakan agresif dari bangsa orc, bukan hanya bangsa manusia yang bertindak. bangsa dwarf, elf dan bangsa lainnnya juga mulai gelisah. tindakan bangsa orc telah melewati garis bawah antar bangsa. merusak kedamaian antar bangsa yang telah bertahan selama jutaan tahun.

***

di sudut dunia, di sebuah pulau kecil, terlihat aktifitas sekelompok makhluk hijau yang di pimpin oleh seorang manusia.

"baik teman-teman hari ini kita akan menjelajahi pulau ini, lima orang yang bisa bertarung akan mengikuti saya, sisanya lakukan aktifitas seperti biasa." dengan begitu ahfi membubarkan ras goblin lainnya.

di sana tersisa 5 orang goblin yang ahli dalam pertarungan. di antaranya ada erlina yang ahli dalam sihir, fork yang ahli dalam menggunakan pedang, si kembar wika dan wuki yang ahli dalam memanah dan Drapa yang ahli dalam navigasi dan pelayaran. kelima orang ini yang akan menemani perjalanan mereka.

"baik teman-teman, tujuan kita saat ini adalah pulau gunung yang ada di sebelah barat, untuk mencari sumber bijih besi guna membuat peralatan. diperkirakan perjalanan pulang pergi akan menempuh waktu 2 hari. sampai disini ada yang ditanyakan?" drapa yang ahli dalam navigasi menjelaskan detail perjalan ke team.

"baik periksa perlengkapan, jika tidak ada lagi kekurangan mari kita berangkat" Ahfi dengan semangat menginstruksikan tugas kepada anggota teamnya.

"tuan semua sudah lengkap tidak ada yang tinggal satupun" sahut wuka dan wuki secara serentak.

"drapa mari berlayar" sahut ahfi menyuruh drapa memulai perjalanan.

***

laut biru membentang memantulkan langit cerah. gelombang ombak menghempas, membuat perahu yang di naiki oleh Ahfi dan tim terombang-ambing. beruntung dengan kemampuan Drapa, perahu bisa di stabilkan dengan cepat.

waktu berlalu, matahari semakin terik. perahu sederhana yang dibuat tidak bisa menghalangi panas. terlihat raut wajah setiap orang mengerut.

"drapa berapa jauh lagi perjalanan kita?" tanya ahfi kepada drapa yang sedang sibuk mengatur stir.

"tuan diperkirakan kita akan sampai saat malam hari" jawab ahfi dengan keras.

tak jauh dari tempat mereka terlihat segerombolan makhluk yang terbang dengan cepat. jumlahnya sangat banyak, mungkin ada sekitar ribuan di sana. makhluk tersebut terbang dengan cepat melintasi garis lurus tepat mengarah ke kapal ahfi. sontak Drapa yang melihatnya langsung berteriak.

"Tuan Bahaya, ikan terbang mengarah ke kapal kita. jika kita membiarkannya kapal kita akan dirusak" teriak drapa, membuat semua menjadi waspada.

semuanya kemudian berdiri, menyiapkan skil masing-masing. Ahfi terlihat bingun, namun dia tetap memasang kuda-kuda bersiap untuk pertarungan.

tak lama berselang, segerombalan ikan terlihat jelas. ikan-ikan tersebut berwarna merah dan siripnya seperti sayap. ukurannya sebesar telapak tangan, tidak besar namun jumlahnya yang banyak dan tubuhnya yang kuat mampu merusak kapal-kapal yang berlayar.

"semua bersiap, lindungi aku, aku akan merapatkan mantra pertahanan untuk kapal. lindungi aku" teriak Erlina dengan keras.

dengan sigap Erlina merapal mantra perlindungan menutupi bagian permukaan kapal.

fork sebagai pelayan setia yang telah melayani keluarga Gardna bertahun tahun, spontan berdiri di depan Erlina.

wuka dan wuki juga sudah bersiap dengan panahannya. Mereka masing-masing berdiri disampingnya Erlina.

dalam hitungan detik, ikan terbang sudah tiba di depan kapal, bersiap menabrak kapal.

"semuanya Serang" teriak Erlina.

wuka dan wuki langsung menembakan Abah panahnya. melesat menuju segerombolan ikan. panah wuka memancarkan api, dan saat anak panah mengenai ikan, panah tersebut kemudian meledak. menghancurkan ikan yang berada di radius ledakkan.

disisi lain wuki menembakkan panah, lalu panahnya berubah menjadi banyak anak panah yang terbuat dari air. panah itu seolah berputar putar, membuatnya semakin tajam dan cepat.

dalam satu serangan wuka dan wuki, puluhan ikan terbang terbunuh. membuat lubang di tengah gerombolan ikan terbang.

fork yang melihat itu tersenyum dan menjadi lebih bersemangat. saat ikan terbang sampai di permukaan kapal. beberapa menabrak pelindung yang dibuat Erlina, beberapa menuju ke arah dek kapal langsung, sisanya bergerak di samping kapal.

ikan-ikan yang menuju dek kapal, disambut dengan tebasan pedang oleh fork. setiap tebasan nya memancarkan sinar energi. seperti bulan sabit yang mencabut setiap nyawa yang di sentuh nya. setiap ikan terbang yang terkena energi dari tebasan akan terbelah dua.

ahfi yang masih bingung belum bergerak sedikit pun. Ia hanya memantau keadaan, memastikan semuanya baik-baik saja. Namum semakin lama, jumlah ikan terbang semakin banyak.

terlihat fork semakin kesulitan melindungi Erlina. kadang satu dua burung akan terbang melewati fork menuju Erlina. melihat hal tersebut, Ahfi tidak tinggal diam. ia kemudian memasang kuda-kuda nya dan melompat ke arah Erlina. tongkat kayu di tangannya berayun. seolah melukis di udara, tongkat di tangan Ahfi mengenai setiap burung yang menyelinap ke arah Erlina. Tongkat nya memancarkan energi putih, menyelimuti seluruh tongkat. membuat tongkat yang terbuat dari kayu itu menjadi sekeras baja.

" fork tetap fokus, aku yang akan menangani sisanya" teriak Ahfi.

mendengar hal tersebut fork kembali lagi ke posisinya, menghadapi ribuan ikan terbang yang menyerbu ke depannya.

lima menit berlalu, baru kumpulan ikan terbang terlihat semakin sedikit. fork dan lainnya terlihat terengah-engah. hanya Ahfi yang memiliki stamina dan kekuatan yang besar masih terlihat tenang sampai saat ini.

ahfi kemudian memerintahkan yang lain untuk beristirahat.

"kalian istirahat saja dulu, biar aku yang mengahadapi sisanya"

setelah berteriak, Ahfi langsung melompat ke depan. berdiri di ujung dek kapal. tombaknya berayun dengan indah, seperti sebuah tarian. di iringi dengan energi yang di hasilkan, warna putih yang cemerlang, membuat Ahfi seolah sedang melukis di tengah lautan. merah darah bercampur, di birunya laut. memancing ikan ikan berenang memperebutkan mangsanya.

jelang sepuluh menit kemudian, akhirnya gerombolan ikan terbang berakhir. kapal di penuhi dengan bangkai ikan. warna merah menyelimuti dek kapal.

ahfi bersama dengan yang lainnya kemudian membereskan kapal. hanya Erlina yang beristirahat. karena sedari awal hingga akhir ia tetap menggunakan sihir perlindungan untuk. Erlina saat ini fokus dengan meditasi, untuk mengembalikan mananya yang hilang. sisanya mengumpulkan ikan yang berserakan di kapal. ikan yang tidak hancur berkeping-keping akan dikumpulkan di satu tempat. sisanya dilemparkan ke lautan, menjadi makanan ikan ikan yang lainnya.

baru sebentar beristirahat, sebuah pekikan keras kembali terdengar. kali ini suara pekikan seperti suara burung elang namun lebih berat terdengarnya. mendengar itu semuanya kembali berdiri.

drapa kembali berteriak " itu.... spirit api...." wajahnya terlihat pucat. saat yang lain melihat, semuanya juga ikut panik, wajah mereka menjadi pucat. hanya Ahfi yang terlihat kebingungan.

samar terlihat seekor burung yang mengepakkan sayangnya. sekilas burung itu terlihat berwarna kuning kemerah-merahan. namun semakin lama semakin jelas pulak terlihat, burung itu memiliki warna biru di ujung sayap nya. terdapat tiga Surai di atas kepalanya. ekornya indah dengan untaian tiga buah ekor panjang.

ukurannya sebesar sebuah mobil minibus. burung itu mengepakkan sayapnya dengan indah. burung itu kemudian terbang mengelilingi kapal beberapa kali. lalu burung itu pergi meneruskan terbangnya, mengejar ikan terbang yang sebelumnya lari.

melihat itu yang lain langsung terduduk kaku. ketakutan terlihat di wajahnya. berbeda dengan yang lainnya, Ahfi dengan santai nya bergumam " burung aneh..." sambil menggaruk kepalanya.