"Kamu terlihat sangat tegang," Zenith menunjuk, dan memegang tangannya. Sangat dingin. Dia ingat bagaimana tangan-tangannya dulu sering terasa dingin. "Apakah kamu ingin membatalkan pertemuan ini?"
Dawn menggelengkan kepala. "Tidak. Aku ingin bertemu dengannya."
"Baiklah."
Saat ini. Zenith sedang menemani Dawn minum teh di taman belakang, sambil menunggu kedatangan ayahnya. Dia terlihat sangat gugup dan terus bergerak-gerak.
"Aku pikir kamu sibuk." Dawn teringat bahwa Zenith sering menghabiskan waktunya jauh dari istana, tetapi dia tidak tahu apa yang telah dilakukannya, karena dia juga sibuk mempersiapkan upacara.
Zenith tidak banyak memberikan masukan, karena dia selalu berkata 'lakukan apa yang membuatmu merasa nyaman dan bahagia.' Dia akan baik-baik saja dengan apapun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com