Sarapan itu benar-benar mengingatkanku pada waktu makan di menara. Sementara Natha menerima laporannya dari Opti, aku berbincang santai dengan Dhuarta. Dia menyuruhku memanggilnya Arta, dan menanyakan tentang jenis camilan apa yang aku suka.
Ketika aku memberi tahukan padanya bahwa aku tidak banyak tahu tentang makanan di sini—atau di tempat lain, sebenarnya—dia mengatakan akan mengirimkan banyak camilan dari berbagai tempat, karena ternyata dia yang bertanggung jawab mengelola logistik istana.
Aku hanya tidak tahu bahwa camilan pribadi termasuk dalam bagian logistik istana.
Kemudian dia mulai menyebutkan beberapa camilan favoritnya, dari mana asalnya, dan seperti apa rasanya. Mendengar dia bercerita tentang camilan mengingatkanku lagi tentang Zia. Ternyata, aku sampai mengucapkannya dengan keras, karena dia terkekeh saat menjawab.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com