webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Fantasi Timur
Peringkat tidak cukup
407 Chs

Sepuluh Setan Penjaga Neraka II

Semua orang yang ada di sisinya langsung terperanjat kaget. Terlebih lagi tiga Datuk Dunia Persilatan. Sebagai angkatan tua dalam sungai telaga, tentunya masing-masing dari mereka tahu dan pernah mendengar tentang nama Sepuluh Setan Penjaga Neraka.

"Benarkah apa yang Eyang ucapakan itu?" tanya Raka Kamandaka ingin memastikan kembali.

Walaupun dia bukan termasuk angkatan tua dunia persilatan, tapi sebagai murid Eyang Pancala Sukma, tentu Raka mengetahui pula tentang mereka.

Dulu, mendiang gurunya itu pernah bercerita sedikit tentang sepuluh iblis tersebut.

"Benar. Apakah kau juga pernah mendengar tentang kebesaran namanya?"

"Tidak, Eyang. Hanya saja aku pernah mendengar cerita dari Eyang Guru,"

"Maksudmu Eyang Pancala Sukma?"

"Benar sekali,"

"Apa kata orang tua itu?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com