"Apakah kau tidak berbohong?" tanyanya memastikan.
"Untuk apa aku berbohong?"
"Hemm, di antara kalian, siapa yang sudah bicara lewat pikiranku?"
"Aku," jawab si Banteng Tiga Tanduk sambil membusungkan dadanya.
Orang itu terlibat sombong dan angkuh. Terbukti sekarang, sejak pertama tadi bertemu hingga saat ini, mulutnya tidak pernah berhenti memperlihatkan senyuman merendahkan.
Seolah di matanya tiada sesuatu yang berarti lagi.
"Bagus. Kalau begitu aku ingin bertanya kepada kalian berdua,"
"Silahkan ajukan dengan segera,"
Sebelum bicara lebih lanjut, Raka mengambil nafas dalam-dalam. Dia seakan sedang mempersiapkan tenaga untuk memulai bicaranya.
"Apakah kalian berdua memang terlibat dalam pembunuhan yang terjadi kepada Keluarga Kamandaka?"
"Benar. Kami memang terlibat,"
Jawaban itu singkat. Malah si Banteng Tiga Tanduk mengucapkannya dengan suara cukup lantang.
Bagi orang lain, jawaban tersebut tentunya tidak berarti dan tidak bisa menimbulkan akibat apapun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com