Suara pemuda itu menggelegar. Siapapun yang mendengarnya pasti akan merasa bergidik ngeri. Sekarang pun demikian. Orang-orang yang sejak tadi ada di sana, merasakan ketakutan tersendiri ketika mereka mendengar teriakan Pendekar Pedang Pencabut Nyawa.
Kejadian barusan sungguh membuat amarah Raka Kamandaka bangkit kembali. Dia ingin mengejar Racun Timur, tapi sebelum itu, sebuah suara tahu-tahu sudah terdengar di belakang tubuhnya.
"Kau tidak boleh mengejarnya,"
Raka menoleh, ternyata yang bicara itu adalah Arya Saloka. Sahabatnya sendiri.
"Kenapa aku tidak boleh mengejarnya?" tanya Raka keheranan.
"Karena kalau sampai pergi mengejar Racun Timur, kau akan mampus,"
"Kenapa demikian?"
Sebelum menjawab pertanyaan, Pendekar Tangan Sakti lebih dulu tersenyum hangat kepadanya. Kemudian pemuda itu berjalan mendekati Pendekar Pedang Pencabut Nyawa.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com