"Benarkah?" tanya gadis itu sambil memandang Raka dengan tatapan menyelidik.
Dipandang seperti itu, Raka hanya bisa tersenyum sehangat mungkin. Sebenarnya ada hal yang saat ini sedang dia rasakan. Ada kata-kata yang ingin diucapkan. Tapi sayang, semua itu tidak bisa dia lakukan.
"Benar," katanya setelah beberapa saat berusaha menguatkan.
"Jujur saja, sebenarnya aku merasa berat untuk berpisah denganmu. Aih, tapi mau bagaimana lagi, dendam ini harus terbalaskan. Kalau tidak, mungkin keluargaku tak akan senang di alam sana," ujar Candika Sari sambil menundukkan kepalanya.
Dalam ucapan itu terkandung jelas ada rasa sedih yang tidak bisa diungkapkan.
Raka juga sadar akan hal tersebut. Sebab pemuda itu sendiri juga merasakan hal yang sama dengannya. Namun sayang sekali, kedua muda mudi itu lebih memilih untuk memendam perasaan tersebut sedalam mungkin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com