Wanita di hadapan Raka yang ternyata bernama Inggit itu segera mengangguk. Kemudian katanya, "Apakah kau mendengarnya?"
"Telingaku masih normal," jawab Raka sambil tertawa ringan.
"Kalau begitu kenapa kau masih di sini?"
"Tamu hanya akan masuk jika tuan rumah masuk lebih dulu,"
Seperti baru tersadar dari mimpi, ekspresi wajah wanita itu segera berubah. Antara malu bercampur kesal karena Raka selalu menjawab ucapannya.
Tanpa berkata apapun lagi, dia membanting kaki lalu segera masuk ke dalam goa.
Raka kemudian mengikuti dari belakangnya.
Keduanya berjalan tanpa bicara sepatah kata pun.
Raka memandang keadaan di sekeliling. Ternyata keadaan di dalam goa juga sama seperti keadaan diluar. Sangat bersih dan terawat. Sama sekali tidak terlihat bahwa goa itu bermur tua.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com