Di pusat perbelanjaan yang ada di kota H, Nastya mengajak putranya untuk bermain dan berjalan-jalan. Ia membeli beberapa barang untuk Cello dan mengajaknya ke arena bermain.
Ketika semuanya sudah selesai mereka lakukan, Nastya segera mengajak Cello untuk pergi makan.
"Kau lapar tidak? Sebaiknya kita makan dulu, ya?" ajaknya pada Cello, disambut dengan anggaran pelan bocah lucu itu.
"Mama, buka kah Mama adalah pemilik kafe? Mengapa kita makan di tempat lain?" tanya Cello dengan polos. Sama sekali tidak mengerti dengan pola pikir ibunya yang makan di tempat lain, padahal dia adalah pemilik kafe yang juga menjual macam-macam makanan.
Ini namanya seperti jeruk makan jeruk, kan? Cello mengerti akan hal itu.
"Sayang, kita laparnya sekarang. Kalau harus pulang dulu dan makan di rumah, nanti kita pingsan di jalan karena kelaparan," jawab Nastya senang sedikit bercanda. Tapi di mata bocah itu, ucapan ibunya terdengar sangat serius.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com