"Cello, diamlah, jangan berisik! Papa Narendra ada di luar!" bisik Nastya sambil berjalan menghampiri anaknya di ruang keluarga.
Ia menambahkan, "Sepertinya, dia sedang mencarimu!"
"Hah, itu Papa?" tanya Cello dengan polos. Ia duduk patuh di sofa sambil makan sesuatu.
Ting! Tong!
Bel itu terus terdengar, membuat bising siapa saja yang mendengar.
Sepertinya, bunyi bel itu tidak akan berhenti sebelum pemilik rumah membuka pintu.
Tong! Tong!
Jika terus seperti ini, takutnya ada tetangga yang mendengar dan memprotes Nastya.
Ia bingung harus berbuat apa.
"Apa sebaiknya Mama buka saja pintunya?" tanya Nastya pada anak itu.
Cello pun mengangguk.
"Ya, buka saja pintunya! Bilang pada Papa, aku ingin tinggal di sini. Tidak ingin ikut dengannya pulang ke rumah," jawab anak itu dengan polos. Sama sekali tidak mengerti dengan kecemasan Nastya.
"Fuh!" Nastya hanya bisa menenangkan diri, membuang semua rasa cemasnya. Dan mulai bejalan pergi menuju pintu keluar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com