"Sebuah ujian?" Luna Miriam menyela, melangkah maju dengan gerakan anggun gaunnya. "Jessica, jangan terburu-buru. Ini jelas sebuah kecelakaan."
Wajah Jessica mengerut dengan rasa tidak suka, matanya tak pernah lepas dari Anne. "Kecelakaan? Saya rasa tidak. Dia baru di sini lima menit, dan dia sudah menyebabkan kekacauan. Ini hanya pantas bahwa dewan memutuskan apakah dia benar-benar layak menjadi pasangan Damien."
Damien melangkah di antara mereka.
"Cukup, Jessica. Ini konyol."
Jessica mendengus, matanya memancarkan kemarahan. "Kamu pikir ini konyol? Saya pikir ini sudah saatnya kawanamu melihat siapa dia sebenarnya—apa yang dia bisa lakukan. Atau apakah kamu terlalu buta oleh dia untuk melihat kebenaran?"
Tenggorokan Anne menegang. Dia tidak menginginkan ini. Dia tidak ingin menjadi penyebab sebuah adegan, menyeret Damien ke dalam konfrontasi yang hanya akan memanas.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com