Sebagai seorang gadis, bertarung dan saling membunuh adalah hal yang tidak bisa bersatu. Hua Cheng paham dengan perasaan putrinya yang tidak mungkin mau menggunakan pedang. Meski demikian, pedang itu adalah satu-satunya peninggalan ibunya Hua Fei. Karena suatu alasan, membuat Hua Cheng membawa putrinya ke tempat yang aman dan jauh dari marabahaya. Dan satu-satunya tempat yang menjadi yang paling aman adalah di tempatnya sekarang tinggal.
Hua Cheng tidak lagi membahas pedang yang terpajang rapi di sebuah tempat menaruh pedang di dudukan yang terbuat dari kayu berukir burung feniks. Terpampang begitu elegan dan menarik perhatian Bai Yuwen. Anak lelaki itu pun sangat senang melihatnya dan mendekat ke arah pedang berwarna hijau itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com