webnovel

paper cut

"gue yang bakal nyembuhin luka sayatan ditangan lo Kay" Kayla hanya terdiam dalam dekapan Fadli

aulll1485_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
26 Chs

END

Pintu kamar rawat Fadli terbuka, menandakan ada seseorang yang masuk.

Posisi mereka masih sama Fadli yang masih setia terbaring di tempat tidurnya dan Alesa, Devin, juga Kayla masih menyantap makan mereka.

Reflek semua orang menghadap ke pintu dan betapa terkejut nya mereka saat tau siapa yang datang.

Mata Kayla tak berhenti memandang wanita yang kini tengah berada di depannya. Setahu dia, wanita paruh baya ini sudah hilang dari kehidupan Kayla. Alesa pun tak kalah terkejutnya akan hal itu. Situasi semakin awkward, Devin yang notabene nya tidak tau siapa wanita ini, namun dia berhasil mencairkan suasana yang berlangsung saat itu.

Devin pun langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri wanita itu. Seakan tau kode yang di berikan Devin untuknya, suster yang berada di belakang wanita itu pun beranjak pergi meninggalkan tempat. Diambil alih lah kursi roda wanita itu.

"Mari tante saya bantu yaa.. "

"Iya nak, terimakasih.. "

Kini wanita itu tepat dihadapan Kayla.

"Kayla apa kabar nak?"

Air mata Kayla sudah tak tahan ingin keluar, pada akhirnya air mata itu lolos dari pelupuk mata nya.

"Kayla baik-baik aja" ucap nya gemetar

"Mamah kangen kamu nak, boleh mamah peluk kamu?"

Kayla masih terdiam dalam duduknya. Fadli  hanya bisa menyaksikan kejadian itu dari bankar nya, padahal ia ingin sekali ada disamping Kayla di saat-saat seperti ini.

Kayla masih enggan untuk menerima uluran tangan mamah nya itu. Luka lama yang telah ia pendam dalam-dalam, serta kenangan buruknya yang telah ia lupakan, kini seakan kembali lagi terputar di memori Kayla.

Bagaimana mamahnya dulu yang pergi begitu saja bersama Rendi, dan menghilang tanpa kabar, meninggalkan Kayla kecil yang masih sangat lugu.

Saat itu Kayla akhirnyaa di asuh oleh Tantri, sampe sekarang dia sudah dewasa. Melihat mamah nya yang kini hanya bisa duduk di kursi roda, dengan pakaian tebal beserta syal tebal yang ada di lehernya, seakan membuat kebencian Kayla terhadap mamah nya hilang begitu saja.

Kayla pun akhirnya beranjak dan menghamburkan dirinya ke pelukan seseorang yang sangat ia rindukan.

Tangis keduanya pecah, keduanya pun saling menyalurkan rasa rindu yang sudah sangat lama mereka pendam.

"Maaf kan mamah nak, maaf.. mamah memang bukan mamah yang baik buat kamu.. hikss hikss"

"Kay kangen mamah.. hikss... hikss"

Pelukan mereka berdua pun melonggar, saat menyadari ada yang datang lagi.

"Mamah, paman, Rendi.. kog kalian bisa barengan?"

"Kita bertiga udah di sini dari tadi"

"Owh, sini mah duduk" ucap Alesa

Alesa dan Devin pun berdiri mempersilahkan Tantri dan Sean serta Rendi agar duduk di sofa.

°flashback on

Jam sudah menunjukan pukul 09.30 wib, Rendi tengah duduk dengan gelisah, seharusnya pukul segitu mamah nya sudah lepas landas, tapi karena pesawatnya delay, mau tak mau Rendi menunggu beberapa menit lagi.

Hampir 20 menit, akhirnya seseorang yang Rendi tunggu-tunggu datang juga.

"Mamah... " teriaknya

Ia langsung memeluk mamahnya, menyalurkan kerinduan yang ada di hatinya.

"Maaf kamu jadi menunggu lama ya.?"

"Nggak kog mah, cuma delay sebentar kan tadi pesawat nya"

"Iyaa.. tetep aja delay 20 menit itu lama"

"Yang penting mamah udah di depan Rendi kan sekarang"

"Anak mamah yang satu ini gemesin" ucap nya sembari mencubit gemas anak laki-laki nya itu

"Ish mah, apaan sih udah ah, malu di liatin suster nya tu.. ehm suster Rendi aja yang dorong kursi roda mamah ya"

Suster yang dimaksud Rendi pun hanya menganggukan kepalanya. Mereka pun berjalan keluar airport menuju mobil Rendi yang terparkir tak jauh dari tempat Rendi menunggu tadi.

Begitulah sifat lembut Rendi yang hanya ia tunjukkan kepada mamahnya.

"Mamah mau mampir makan dulu atau langsung ketemu Kayla?" tanya Rendi di sela-sela kegiatan menyupirnya

"Mamah mau langsung ketemu Kayla aja ya Ren"

"Owh oke mah"

Dilihatnya sang mamah terlihat murung, Rendi pun menepikan mobilnya.

Dipegang kedua tangan mamah nya.

"Mamah, mamah enggak usah khawatir gimana Kayla ke mamah nanti ya.. Rendi yakin dia bakal bisa maafin mamah.. mamah jangan sedih oke..!"

"Iya.. makasih sayang udah nenangin mamah"

Rendi hanya membalas dengan anggukan dan melanjutkan perjalanan nya menuju rumah sakit.

°flashback off

~~~~~~~~~~~~~~~

Kini suasana ruang rawat Fadli sudah tidak awakward lagi, untung saja ada makhluk seperti Devin yang bisa mencairkan suasana. Ya Alesa bersyukur punya pacar seperti Devin. Kini mamah Alesa, paman Sean, mamah Kayla, serta Rendi tengah berada di sekeliling bankar Fadli.

"Fadli.. sudah lama kita enggak ketemu nak, terakhir kali tante liat kamu masih sangat kecil sekali waktu itu" ucap mamah Kayla

"Eheheee... iya tante, tapi sekarang Fadli sudah besar kan tan"

"Bagaimana keadaan kamu masih ada yang sakit?"

"Nggak kog tante, ini tinggal lemes nya aja"

"Maaf kan Rendi ya nak, tante tau semuanya karena Rendi sudah cerita semua ke tante"

"Iya tante.. Fadli gak papa kog"

"Rendi cepat minta maaf ke Fadli dan paman" perintah mamahnya

Yang disuruh pun memajukan badanya sedikit.

"Gue minta maaf ya Fad, udah mukulin lo tanpa alesan, paman Rendi minta maaf juga, udah mukulin paman waktu itu.. maaf emosi Rendi gak bisa ke kontrol waktu tau yang sebenarnya"

"Iya nak Rendi, maaf kan paman juga ya.. maaf sudah menyembunyikan hal itu dari kamu nak"

"Nah, udah kan sesi minta maaf nya.. gimana kalo kita kembali duduk ke sofa kasian Fadli nya sumpek dia lama-lama dirubung in" ucap mamah Alesa

Mereka pun kembali ke sofa dan duduk disana. Fadli yang merasa lega, sudah  isa berbaring dengan nyaman lagi.

~~~~~~~~~~~~~~~

Sebernya penyebab kematian papah Kayla dan Rendi adalah dari kesalahan mamah mereka dan paman Sean. Yaa.. video yang Rendi lihat di laptop waktu itu adalah video yang memperlihatkan saat papah nya memergoki mamah mereka sedang berduaan dengan paman Sean, yang notabenenya adalah sahabat dekatnya sekaligus kolega perushaan nya. Sejak kejadian itu papah Kayla mulai mengalami depresi dan perusahaan pun kacau.

Saat hari dimana Rendi remaja ingin mengajak sang papah keluar untuk makan siang, dihari itu lah kematian papah nya terjadi. Dan kejadian itu juga disaksikan oleh Kayla kecil, yang menyebabkan kesalahpahaman antara Rendi dan Kayla terjadi.

Karena saat itu posisi Rendi, sangat memungkinkan bahwa dialah pembunuh papahnya karna ia memegang pisau yang terdapat banyak darah disana.

Namun tidak begitu kejadiannya. Sebelum papahnya meninggal, papah Kayla sempat meminum obat-obatan terlarang, dan berusaha untuk bunuh diri, niatnya ingin mencegah agar kejadian itu tidak terjadi, namun Rendi terlambat, dan semua beralu begitu saja.

Kini kesalahpahaman itu pun sudah kembali lurus.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Kondisi Fadli pun semakin hari sudah semakin membaik. Dan hari ini ia sudah di ijinkan untuk pulang.

~~~~~~~~~~~~~~~

Hari hari pun semakin cepat berlalu, Fadli, Kayla, Alesa, Devin, serta Rendi pun beraktivitas seperti biasa. Perusahaan yang sebelumnya dipegang oleh Kayla, kini ia serahkan kepada kakaknya, karena bagaimanapun juga yang berhak atas itu adalah Rendi bukan Kayla. Kayla memutuskan untuk berhenti bekerja dari sana, dan memulai membuka bisnis cafe nya sendiri.

Begitupun dengan Alesa dan Devin, for your information aja nih Alesa sama Devin udah tunangan seminggu sesudah Fadli keluar dari rumah sakit. Mereka berdua juga membuka usaha nya sendiri yaitu usaha kedai toko baju dan juga jasa laundry, yang pasti ini semua ide Devin, dan Alesa hanya mengikuti apa yang dicatat calon suaminya itu.

Fadli, masih bekerja di perusahaan Kayla, posisinya sebagai wakil Rendi. Dia memutuskan untuk tetap bekerja disini, karena bagaimanapun juga perusahaan ini sudah banyak jasa nya untuk dia.

Mamah Kayla pun sudah mulai menetap tinggal bersama Kayla, bukan apartment miliknya atau milik Rendi, namun mereka tinggal dirumah masa dimana mereka biasa berkumpul berempat bersama sang papah. Mamah Kayla sendiri yang mengusulkan agar mereka mau tinggal dirumah masa kecil mereka, dan Kayla begitu juga dengan Rendi setuju atas usulan itu.

~~~~~~~~~~~~~~

"Kay lusa aku dijadwalin ngurus proyek di Jogja"

"Kog mendadak banget sih?"

"Tanya aja sama abang kamu, orang dia yang suruh"

"Kalo gitu aku ikut"

"Kalo kamu ikut yang jaga cafe ini siapa?"

iyaa mereka sedang berada di rooftop cafe milik Kayla.

"Ishh kan ada orang aku, biar dia yang jaga"

"Ya udah lusa kita berangkat ke Jogja"

"Yessss.... akhirnya setelah sekian lama pengen je Jogja kesampaian juga"

"Woyy kita ngikut lah" suara yang sudah tak asing lagi dj telinga Kayla dan Fadli

Alesa dan Devin pun langsung mengambil posisi duduk didekat mereka.

"Lo masuk dari mana?" tanya Fadli

"Ya dari pintu depan lah, orang ada pintu masuk masih nanya lo" sahut Alesa

"Jiwa jiwa julid nya Devin udah menular kan ke Alesa" ucap Kayla

"Ya gitu, jadinya kalo mereka disatuin" sahut Fadli

"Nggak usah bacot ya kalian berdua sirik aja"

kalian tau lah siapa yang ngomong ini

~~~~~~~~~~~~~~~

*Jogja

"Uwaaaaa..... finally sampe juga hufttt pegel pinggang gue"

"Dasar aki-aki segitu aja pegel"

"Yee emang pegel, emang kagak boleh"

"Bisa gak kalian berdua jangan ribut mulu, dari dulu kagak pernah bisa akur heran gue ngeliat nya"

Kayla sama Devin emang gitu bund, kayak anjing betina sama kucing garong.

Mereka berempat pun keluar dari stasiun dan menuju mobil yang sudah disiapkan untuk mereka di tempat parkiran. Setelah menemukan mobilnya seorang laki-laki menyerahkan kunci mobil tersebut kepada Fadli, tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada laki-laki itu.

Semua koper sudah di masukan kedalam bagasi mobil, dan mereka pun melanjutkan perjalanan kerumah Fadli yang ada di Jogja, lebih tepat nya rumah saudara nya yang sudah tidak di tempati. Lumayan kan dari pada nyewa hotel.

Dengan menempuh perjalanan yang lumayan memakan waktu, akhirnya mereka sampai pada tempat tujuan. Mereka berempat mengambil barang masing-masing. Dan langsung masuk ke kamar masing-masing untuk istirahat, karena jam sudah sangat larut.

mereka tidur nya emang berpasangan, karena memang rumah ini sangat sederhana dan terdapat 2 kamar tidur. Mau tak mau Devin harus tidur sama Fadli. Tadi sebelum nya ia sempat usul.

"Ini kan ada 2 kamar, nah pas banget nih kamarnya couplean"

"Ehh lu nyari kesempatan dalam kesempitan lu ya.. bilang aja lu mau tidur sama Alesa kan? " semprot Kayla

"Nah itu lo tau, boleh ya.. lo juga pasti mau kan Fad, tidur sama Kayla?"

"Apaan kog jadi bawa-bawa gue sih?"

"Udah kalian berdua tidur kamar yang disana, gue sama Kayla tidur kamar yang itu" tegas Alesa

"Wleeee.... sukurin" ejek Kayla ke Devin

"Yahh beb kog gitu sih, kita kan bentar lagi mau nikah, enggak mau pemanasan dulu gitu" ucap Devin dengan senjata imutnya

"BIG NO!!!"

"HAHAHAHAHAHAHAHA....." sontak tawa Kayla dah Fadli pecah saat mendengar jawaban Alesa.

~~~~~~~~~~~~~~~

Hari hari di Jogja juga sangat cepat berlalu, semua proyek Fadli sudah mencapai 98% sedikit lagi proyek yang ditugaskan padanya selesai dan mereka harus kembali ke Jakarta.

Sebelum hari itu tiba, mereka berempat berencana berlibur terlebih dahulu. Karena dari hari pertama disini mereka kecuali Fadli, hanya berdiam di rumah dan hanya Fadli yang sibuk karena harus mengurus proyeknya.

~~~~~~~~~~~~~~~

"Uwaaa... seger banget udara malem disini"

"Huum gak kayak di Jakarta, polisi mulu.. gimana kalo kita tinggal disini aja beb?"

"Boleh tapi harus diskusi dulu sama mamah nanti ya.. "

"Nikahan kita di sini aja yuk, bagus tempatnya... ada kesan romantis-romantisnya gitu.. "

Kayla sudah sangat tidak tahan melihat pemandangan di depannya. Bagaimana bisa mereka berdua nge bucin sedangkan Kayla hanya jadi nyamuk.

"Huftt Fadli mana sih lama banget dah, perasaan cuma beli minum juga"

"Kay, kenapa gelisah gitu sih?.. duduk sini sama gue" ucap Alesa

"Ogah jadi nyamuk gue"

"Ishh yaudah kalo nggak mau, berdiri aja disitu, kalo gak sekalian noh nyebur kelaut aja"

"Bentar lagi gue tendang lo ke laut lepas sana" Kayla pun menjauh dari mereka berdua dan berniat menghampiri Fadli

"Awww sakit beb" Devin meringis kecil saat satu cubitan mendarat di pinggangnya

"Makanya jangan iseng sama Kayla

Saat Kayla sedang berjalan tiba-tiba ada yang menarik lengan nya, yang sontak membuat Kayla kaget dan siap memberikan tonjokan pada orang itu

"Jangan macem-macem lo!!"

"Kay ini gue Fadli, gercep banget sih mau mukulin orang"

"Ya lo suruh siapa narik-narik lengan gue"

"Iya iya maafin dah, emm Kay ikut gue yuk"

"Kemana?"

"Ikut aja udah" Fadli pun menarik lembut lengan Kayla

Disinilah mereka berdua, tepat berada di tengah lampu dengan bentuk love yang sudah tertata rapi, hasil karya Alesa dan Devin.

Kayla sudah curiga apa maksud Fadli mengajak nya kesini. Saat itu juga Fadli berlutut dan membuka kotak yang terdapat cincin didalam nya.

"Kay.. aku tau ini udah klasik benget, dan aku tau kamu nggak suka hal-hal romantis kayak gini, tapi untuk kali ini aku minta kamu jangan risih ya.. "

Air mata Kayla mulai lolos dari pelupuk matanya.

"Kay.. aku mau kamu jadi wanita pertama yang aku lihat waktu aku bangun tidur dan aku mau kamu jadi wanita dari anak-anak ku nanti.. so.. will you marry me?"

Hati Kayla sangat tersentuh mendengar kata demi kata yang Fadli lontarkan.

"Terima.. terima.... terima.." begitulah sahutan orang-orang yang menyaksikan itu. Tak lain mereka adalah Rendi, mamah nya, mamah Alesa serta papah Fadli. yaa mereka semua menyusul karena sudah tau rencana Fadli yang akan melamar Kayla.

Kayla tak bisa lagi berkata-kata, ia sudah sangat jatuh pada seorang laki-laki yang bisa menyembuhkan luka sayatan nya.

Kayla pun mengangguk menandakan bahwa ia menerima lamaran Fadli.

"Iyaa Fad, aku mau.. "

Sontak semua orang yang menyaksikan tertawa bahagia dan tak ketinggalan sifat jahil Devin muncul, karena ia tiba-tiba menyalakan kembang api yang sangat besar.

Fadli pun langsung memakaikan cincin nya di jari Kayla. Dan membawa Kayla kedalam dekapannya.

"Makasihh Kay, aku sayang sama kamu, love you.."

"Love you more by..."

"Yeaayyyy bsok nikahan kita dibarengin aja biar hemat biaya ya pak" celetuk Devin

"Heh curut ngerusak suasana aja lo"

Mereka semua pun tertawa bahagia, malam itu adalah malam yang sangat panjang bagi Kayla dan semuanya....

"Tuhan terimakasih telah mengirimkan seseorang yang tepat untuk ku, karna nya luka ku tidak begitu dalam lagi, papah makasih yaa.. Kayla yakin papah diatas sana lagi tersenyum liat Kayla dan bang Rendi juga mamah saat ini.. Kayla sayang papah"  batin Kayla..

THE END

*haiii readers uwaaaa.... 😭😭

ceritanya udah ending,..

gimana suka enggak sama endingnya? comment ya dibawah..

makasih banyak buat kalian yang setia nunggu story ini update.. makasih juga yang udah setia votement di story ini..

pokoknya makasih banyak buat support kalian semua.. 🤗✨✨

Bbayy bbayyy... 🥺😊🤗🤗

fyi ini word sampe 200k lebih.. 😂✌

See you new story..peace ✌✌✨🤗