webnovel

paper cut

"gue yang bakal nyembuhin luka sayatan ditangan lo Kay" Kayla hanya terdiam dalam dekapan Fadli

aulll1485_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
26 Chs

8

Lelaki tampan yang berumur lebih tua dari Kayla yang tadi nya duduk dikursi beranjak kearah Kayla yang menatap nya nanar.

"Kayla... Apa kabar? "

Mendengar itu Kayla hanya terdiam tak menyahut sapaan nya. Karna keadaan yang awkward dan hanya Alesa yang mengenal siapa lelaki itu, akhirnya Alesa lah yang menyahut sapaan nya.

"Sejak kapan kamu disini bang? "

"Hai Les, gimana kabar lo disini? "

"Gue baik bang Kayla juga kok, ya kan Kay? " tanya Alesa sambil melihat kearah Kayla

Kayla yang merasa tak nyaman karna kedatangan nya, ia melangkahkan kakinya mundur kebelakang dan berlari kearah taman lagi, dengan air mata yang membasahi pipinya saat ini.

"Kayla lo mau kemana? " tanya Alesa

Tak ada jawaban dari Kayla. Perlahan Kayla menghilang dari jarak pandang Alesa dan kedua temannya itu.

"Biar gue aja Les yang nyusulin dia"

"Yaudah Fad, Hati-hati ya tenangin Kayla kalo bisa"

"Iya tenang aja, Dev lo ngikut Alesa aja masuk rumah tungguin gue disini"

"Siyap pak bos"

Akhirnya Fadli mengejar Kayla ke arah taman.

"Bang masuk aja dulu yuk, nanti Kayla pasti pulang kok"

"Emmmm kayaknya gak usah deh, Kayla masih belum mau nerima kedatangan gue. Gue pamit aja ya, salamin aja buat mamah lo nanti kalo dia pulang, salam maaf juga buat Kayla ya Les"

"Iya bang nanti gue salamin, Hati-hati ya bang"

"Iya Les duluan ya. Bro duluan ya" pamitnya ke Alesa dan Devin

"Iya bang hati-hati" balas Devin

Lelaki itu memasuki mobil nya, dan menghilang dari pandangan Alesa dan Devin. Devin yang penasaran siapa lelaki tadi, bertanya ke Alesa.

"Les itu siapa sih tadi, abang tukang bakso? "

"Ihh ngawur aja lo"

"Lagian lo tadi kan manggil nya abang abang gitu"

"Ya gak gitu juga kali Dev. Masuk aja yuk, nanti gue ceritain di dalem, sambil nunggu Fadli sama Kayla pulang"

"Mau banget dong Elsa, yuk" Devin berinisiatif merangkul pundak Alesa, namun dengan cepat ia tepis rangkulan dari Devin. Dan Alesa melangkah masuk mendahului Devin dan entah kenapa ia merasa menyesal tadi karna sempat menepis rangkulan Devin.

"Ya ampun Elsa pakek malu-malu segala sih lo" ucap Devin

~~~~~~~~~~~~~~~

Kayla yang terduduk ditepi danau kecil yang berada di taman hanya menatap kosong kedepan dengan air mata yang masih mengalir sembari memeluk lututnya. Perlahan ia membuka telapak tangan nya memperlihatkan bekas sayatan yang ada disana. Seketika bayangan masa lalu menghantui Kayla, ditambah kedatangan seorang laki-laki yang tak ingin Kayla lihat. Menambah rasa sedih dan benci bercampur aduk di hati Kayla.

"Papah Kayla gak mau liat dia lagi pah. Papah Kayla mau ikut papah aja" ucap Kayla yang diiringi dengan tangisnya yang tersedu-sedu

Fadli yang kewalahan mencari Kayla, ia sudah mengelilingi taman namun tak menemukan Kayla. Akhirnya Fadli memutuskan untuk ke danau. Dan syukurlah ia menemukan Kayla disana. Fadli masih menjaga jarak dengan Kayla, ia masih memandangi Kayla, membiarkan Kayla untuk mengeluarkan semua air matanya. Melihat Kayla yang sudah sedikit tenang, Fadli melangkah ke arah Kayla dan mendudukan bokongnya di samping Kayla.

Kayla yang terkejut karna tiba-tiba ada seseorang duduk disamping nya, dengan cepat ia mengusap air matanya. Dan menatap lelaki yang duduk disamping nya itu.

"Udah gak usah di hapus itu air matanya, nangis aja dulu kalo masih mau nangis" ucap Fadli menatap ke arah danau

"Lo keluarin semua beban lo disini, kalo perlu lo teriak kenceng biar lo lega" kini Fadli menatap Kayla begitu pun sebaliknya

"Gapapa emang kalo gue teriak disini "

"Ya gak papa lah, gak ada yang ngelarang juga"

Tanpa aba-aba, Kayla langsung saja berteriak dan hal itu membuat Fadli sedikit kaget.

"Aaaaaaaaaaaaa....!!!!!!!!!!!!!!! " teriak Kayla dengan kencang meluapkan semua rasa sedih dan bencinya yang ada dihati Kayla. Kayla pun merasa lega karna sarang dari Fadli tadi.

"Udah agak tenang sekarang? "

"Udah"

"Senyum dong"

Mendengar itu Kayla memperlihatkan senyum kecilnya namun tetap manis dimata Fadli.

"Nah gitu dong, udah ya masih mau nangis?"

"Nggak, capek dari tadi nangis"

Posisi mereka berdua kini duduk bersebelahan di tepi danau dan saling memandang danau dengan mata yang lebih tenang.

"Lo belom mau cerita ke gue Kay? "

"Cerita apaan? "

"Siapa laki-laki tadi, kog lo kayak benci banget lihat dia"

Kayla bingung antara ia mau cerita atau tidak masalah nya ini ke Fadli. Melihat raut wajah Kayla yang terlihat tak nyaman bercerita, Fadli mengubah posisi duduk nya yang kini menghadap ke arah Kayla.

"Lo kalo gak mau cerita gak papa kog, gak usah dipaksa"

Kayla pun kini menatap tepat ke arah mata Fadli

"Maafin gue, bukannya gue nggak mau cerita, cuman gue... "

"Udah gak usah dilanjutin, gue ngerti kog. Kalo lo udah siap aja nanti cerita ke gue ya"

"Iya. Makasih lo udah mau nyusul gue kesini dan nenangin gue"

"Sama-sama Kay. Gue khawatir lo kenapa-kenapa soalnya"

"Gue udah jauh lebih tenang kok"

Melihat Kayla yang menatap nanar ke arah telapak tangannya. Fadli hanya bisa terdiam dan melihat Kayla dengan lekat.

"Gue tau Kay siapa dia sebenarnya" batin Fadli

----------

Kok Fadli bisa tau sih siapa laki-laki tadi? Iya tanpa kalian sadari selama ia bekerja dengan Kayla dan posisinya sebagai wakil Kayla, Fadli telah banyak tau tentang semua masa lalu yang membuat Kayla menjadi seperti ini. Dan soal sayatan di telapak tangan Kayla, Fadli pun tau penyebab nya

----------

"Kay, pulang yuk udah mau siangan ini, lo juga masih keringetan belom mandi juga bau lo"

"Heh lo juga ya gitu ya"

"Hehehehehehehehehe..... Ya udah yuk" Fadli yang kini berdiri dari duduk nya mengulurkan tangan nya kearah Kayla. Kayla menerima ukuran tangan Fadli. Dalam hati Fadli ia sangat senang sekali karena bisa menggenggam tangan CEO nya sekaligus wanita yang ia sukai itu.

"Ini kita mau jalan apa nyebrang hm? Perasaan gak dilepas-lepas tangannya"

"Ohh sorry-sorry kirain lo masih mau gandengan sama gue Kay"

"Semoga dengan ini dia gak jadi ngasih gue dare..amin" batin Kayla

Gengaman mereka pun terlepas. Dan mereka berjalan pulang kerumah Alesa.

~~~~~~~~~~~~~~~

"Wuihhhhh seger nih badan gue"

"Lo yang seger gue enggak Les"

----------

Ya benar saja, Devin sedari tadi masih berada dirumah Alesa karena menunggu Fadli dan Kayla yang tak pulang-pulang. Dan ia sempat mandi dirumah Alesa. Dan ia harus memakai baju Alesa yang memang pas untuk dirinya. Namun kaos itu berwarna pink. Yang sangat pas dibadan Devin yang sangat terlihat lucu dimata Alesa.

----------

"Gue kasih aja tu baju buat lo Dev, jarang gue pakek juga" ucap Alesa sembari tertawa kecil

"Makasih lo ya kaosnya Les.. Hngggg"

"Ahhahahahahahahah.... Lucu lo Dev"

Alesa dan Devin duduk diruang tamu.

"Les itu laki-laki siapa tadi? "

"Dia... "

°to be continue

Hallo readers author balik lagi nih

Gimana penasaran gak siapa itu laki-laki tadi

Tungguin di next part ya..

Happy reading 🤗🤗🤗