webnovel

paper cut

"gue yang bakal nyembuhin luka sayatan ditangan lo Kay" Kayla hanya terdiam dalam dekapan Fadli

aulll1485_ · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
26 Chs

22

Gue kirim lokasi kita ketemu nanti" suara seseorang dari seberang.

Rendi mematikan sepihak panggilannya dan berjalan ke arah apartemen nya. Sesampainya di apartemen, ia merebahkan diri di kasur king size nya. Hanya diam ia menatap langit-langit kamarnya dan terlintas bayangan kehidupan masa kecil nya bersama keluarga. Dengan mengingat nya saja sudah membuat hati Rendi merasa sesak, dan ia bertekad untuk memperbaiki semua kesalahpahaman yang sedang terjadi.

Saat hendak masuk ke alam mimpi, hp Rendi tiba-tiba bergetar dan memunculkan notif di layar hp nya. Seketika itu ia langsung beranjak dari kasur nya mengambil kunci mobil dan langsung keluar dari apartemen.

~~~~~~~~~~~~~~~

Dilihatnya ada note kecil yang terletak di meja Kayla.

"Lo lucu Kay kalo lagi malu-malu gitu, jangan bilang lo pikir gue mau nyium lo ya tadi"

"Dasar Fadli sialan lo" teriak Kayla

Fadli yang masih berada di depan ruangan Kayla hanya bisa tertawa. Ia pun meraih ponselnya dan mengirim sebuah pesan kepada seseorang.

"Gue tunggu di taman malam ini Kay"

~~~~~~~~~~~~~~~

Taman komplek tempat tinggal Kayla, menjadi tempat pilihan Fadli untuk menagih janjinya, lebih tepat nya untuk memberikan Kayla punishment karena kalah perlombaan lari dengan nya tempo hari. Fadli sudah duduk di bangku taman yang dipenuhi dengan lampu yang sangat cantik dan juga sepertinya langit sangat bersahabat malam ini. Pikir Fadli ini akan menjadi malam terbaik baginya.

Sudah hampir 30 menit ia menunggu, namun Kayla belum muncul juga. Ia berniat ingin menelfon nya, akan tetapi tiba-tiba ada seseorang yang menutup mata Fadli dari belakang.

"Kay, lo nggak usah main-main deh, gue tau itu pasti lo kan" Fadli pun meraba tangan nya, namun feeling nya mengatakan ini bukan tangan Kayla, sejak kapan tangan Kayla jadi penuh dengan kapalan di jari-jarinya. Saat itu lah ia membuka paksa tangan yang menutupi matanya.

"Woy lah sialan lo Dev, udah feeling gue kalo lo pelakunya"

"Hahahahahahaa... aduh pak bengek gue.. segitunya ya lo mau kasih punishment ke Kayla.. apa mau nyatain mmmmhhhh" Fadil pun membekap mulut Devin, bisa jadi semua rencana nya gagal gara-gara si curut ini.

Kayla dan Alesa datang dari arah belakang mereka. Fadli merasa aneh, yang ia undang hanya Kayla, tapi kenapa 2 makhluk aneh ini juga ikutan dateng.

"Kay, lo harus hati-hati sama dia"

Kayla hanya mengangkat alis nya tanda ia bingung akan ucapan Devin barusan.

"Ada yang mau jahatin gue emang?"

"Lebih dari itu Kay, saran gue lo harus tetep waspada" ucapan Devin terdengar sangat ngeri di telinga Kayla.

"Les, pulang aja yuk, feeling gue gak enak"

"Eh kenapa? Jangan percaya omongan Devin Kay, dia cuma bercanda doang kog, kasian Fadli kalo lo tiba-tiba pulang dia udah nunggu lama dari tadi"

Kayla pun melirik kearah Fadli begitupun sebaliknya. Alesa yang seakan paham akan situasinya menarik lengan Devin dan menjauh dari sana. Entah kemana mereka akan pergi, yang penting mereka masih bisa memantau Fadli dan Kayla dari jauh.

"Kay.. " panggil Fadli lembut

"Hm..?"

"Lo gak mau duduk apa?" ucap Fadli sembari berjalan ke arah kursi taman yang sengaja di set untuk pasangan couple.

"Owhh iya iya, gue duduk" jawab Kayla mengikuti Fadli dari belakang.

Angin berhembus sangat lembut menerpa helaian anak rambut Kayla yang tidak ikut terkuncir. Bisa dibilang saat ini malam menjadi lebih dingin.

Fadli bisa melihat Kayla yang kedinginan karena ia hanya memakai kaos lengan pendek dan celana training panjang, karena Kayla pikir ia hanya akan bermain sebentar dengan Fadli makanya ia hanya memakai pakaian rumahnya.

Fadli pun melepas jaket nya dan berjalan ke arah Kayla.

"Pakai aja nih jaket gue"

"Eh tapi lo nya gimana?"

"Gue udah pake sweater jadi aman"

"Emm oke, makasih" entah kenapa pipi Kayla langsung memerah dan jantung nya sangat berdegup atas perbuatan Fadli.

Ditempat lain Alesa dan Devin sedang mengawasi mereka dari balik pohon sembari memakan jagung bakar yang sempat ia beli tadi.

"Tu si Fadli lama bener dah mau nyatain aja, uh gemes kan aku liatnya"

"Uluhuluhh ayang Elsa, sabar dong itu juga yang aku rasain pas mau nyatain perasaan aku ke kamu, apa kamu mau lagi aku nyatain perasaan aku ke kamu?"

"Udah Dev, cukup gue sampe udah bosen denger lo ngomong kek gitu"

"Nah kan balik lagi gue lo nya, tau ah gak asik"

Alesa pun tak menghiraukan Devin yang tengah merajuk kepadanya. Ia hanya fokus kepada Kayla yang saat ini terlihat menunduk.

"Kay, gue mau minta janji lo"

Kayla yang tadinya menunduk untuk menyembunyikan wajah merah nya, kini ia mengangkat kepala nya dan menatap Fadli tepat di manik matanya. Kayla sempat bingung, apakah ia pernah membuat janji sama Fadli?

"Janji apa? perasaan gak ada tu gue janji sama lo"

"Lo gak inget waktu kita lari dan lo kalah dari gue, dan kita udah sepakat buat kasih punishment ke siapa yang kalah waktu lari, gue yakin lo inget itu Kay"

"Haishh kenapa dia masih inget sih?" ucap Kayla sangat pelan, tetapi Fadli masih bisa mendengar nya dan ia hanya tertawa kecil

"Yaudah, lo mau gue ngapain? lo mau gue beliin apaan? atau lo mau gue kasih tambahan saham buat lo? atau...."

"Gue mau lo Kay"

Seketika Kayla merasakan pasokan udara di sekitarnya sudah sangat menipis.

"Kay, nafas jangan ditahan nafasnya"

"Huuuuhhh.... lo ngapa tiba-tiba banget sih ngomong kek gitu, bikin gue sesek nafas tau gak?" Kayla meraih botol minum yang ada di depannya untuk menetralkan keadaan. Namun Fadli yang melihat nya sangat gemas atas tindakan salting Kayla barusan.

"Udah?"

"Apanya?"

"Kagetnya lah"

"Udah.. puas lo"

"Hahahaaa maaf kalo gue terlalu buru-buru nyatain nya, tapi Kay.. " Fadli pun mengambil kotak kecil dan ia serahkan kepada Kayla

"Kay" panggil Fadli lembut dan memegang dagu Kayla agar ia mau menatapnya

"Will you be mine?" ucap Fadli sembari membuka kotak kecil tersebut

'tes' satu butir air mata Kayla berhasil keluar

"Kay, kenapa nangis?"

Suara isakan Kayla semakin terdengar dan Fadli membawa Kayla kedalam pelukanya.

Alesa yang melihat itu sangat ingin mendekat ke Kayla namun dicegah oleh Devin.

"Kasih mereka waktu" ucapan Devin membuat Alesa mengurungkan niatnya

"Gue gak maksa lo Kay, lo gak harus.. "

"Iya gue mau"

"Ha? lo seriusan" ucap Fadli masih dalam posisi memeluk Kayla

"Iya.. budek banget sih lo"

Saat Fadli hendak melepaskan pelukannya, namun Kayla malah semakin erat memeluknya.

"Jangan dilepas gue malu kalo lo liat muka gue sekarang"

"Hahahaha.. Kay lo kenapa gemesin banget sih"

°to be continue

Halloo Haiii Readers tersayang author... 🤗

Apa kabar kalian semua?? harus baik baik aja ya..

Gimana suka gak sekarang Fadli ama Kayla dah jadi couple.. baper gak sih kalian bacanya?

Makasih banget buat yang udah mau vote n comment di sini💞

Hope you like itu and one more thankyou so much for your suport guyss

Next chap, bakal ada kejutan buat kalian..

Sampai jumpa di chapter selanjutnya

Bye bye ☺🤗🤗